Banjir Melanda Muara Enim, Ribuan Rumah dan Fasilitas Umum Terendam

Tampak seorang anak menumpangi perahu saat evakuasi bencana banjir di Desa Betung, Kecamatan Benakat Muara Enim. (ist/rmolsumsel.id)
Tampak seorang anak menumpangi perahu saat evakuasi bencana banjir di Desa Betung, Kecamatan Benakat Muara Enim. (ist/rmolsumsel.id)

Hujan deras yang melanda Muara Enim sejak kemarin menyebabkan Sungai Lematang dan Sungai Benakat meluap, mengakibatkan banjir di Kecamatan Benakat.


Dampaknya, ribuan rumah warga, fasilitas umum, sekolah, dan tempat ibadah terendam air. Tinggi debit air diperkirakan mencapai setinggi lutut orang dewasa, bahkan di beberapa lokasi mencapai kedalaman 3 meter.

Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, yang turun langsung ke lokasi banjir menjelaskan beberapa sungai di wilayah Kabupaten Muara Enim, seperti Sungai Lematang, Enim, Kelekar, dan Benakat, meluap. Menurutnya, sungai-sungai tersebut saling terkait satu dengan yang lain. Sehingga, jika salah satu sungai mengalami peningkatan debit air, maka seluruhnya cenderung naik.

"Masyarakat yang berada di pinggir sungai harus bersiap menghadapi risiko banjir," ungkapnya.

Pj Bupati berharap masyarakat yang terkena dampak bisa menjalani situasi ini dengan tenang, mengingat kehidupan harus tetap berjalan. Pemerintah kabupaten telah mendirikan posko dan dapur umum, sementara pos kesehatan ditempatkan di area yang lebih tinggi untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan. Obat-obatan yang terkait dengan banjir akan disuplai ke pos kesehatan tersebut.

Beberapa desa yang terdampak antara lain Tanjung Raman, Ujan Mas Lama, Ujan Mas Baru, Guci, Betung, dan Pagar Dewa di Kecamatan Benakat. Rumah-rumah di desa tersebut, terutama di daerah pinggir sungai, mengalami kerusakan akibat banjir.

Hadian (49), warga Desa Betung, Kecamatan Benakat, menyampaikan bahwa air mulai meluap sejak tengah malam dan mencapai puncaknya di pagi hari. Sebanyak 200 rumah di desa tersebut terendam banjir dengan kedalaman mencapai 2-3 meter. Warga yang terdampak telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Bantuan seperti makanan, pakaian kering, dan obat-obatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak," tandasnya.