Banjir di Muratara Berpotensi Ganggu Distribusi Logistik Pemilu 

Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo), Brigjend Muhammad Thohir saat melakukan kunjungan ke posko pengungsi dan wilayah terdampak banjir di Kabupaten Muratara. (ist/rmolsumsel.id)
Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo), Brigjend Muhammad Thohir saat melakukan kunjungan ke posko pengungsi dan wilayah terdampak banjir di Kabupaten Muratara. (ist/rmolsumsel.id)

Bencana banjir yang melanda Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) berpotensi menjadi gangguan dalam proses distribusi logistik Pemilu 2024. 


Hal ini diungkapkan Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo), Brigjend Muhammad Thohir saat melakukan kunjungan ke posko pengungsi dan wilayah terdampak banjir, Selasa (2/1). 

"Konsentrasi kita bukan hanya pada korban bencana banjir, tetapi juga harus memikirkan tata kerja agar penyuplaian alat dan barang-logistik dari KPU ke PPK, PPS, dan KPPS di tingkat desa tidak mengalami kendala, terutama menjelang Pemilu untuk mengantisipasi potensi banjir akibat musim hujan," kata  Muhammad Thohir. 

Apalagi, kata Thohir, banjir telah merusak infrastruktur jembatan gantung di desa tersebut. Padahal, jembatan tersebut menjadi akses bagi warga untuk bepergian. 

Thohir mengatakan, respons cepat yang dilakukan jajaran TNI diharapkan dapat membantu meingankan beban korban yang sedang dilanda bencana. 

"Banjir adalah bencana alam yang tidak dapat dihindari dan datang secara tiba-tiba. Kehadiran kami diharapkan bisa meringankan penderitaan korban banjir di Desa Batu Gajah, Batu Gajah Baru, dan sekitarnya," ucapnya. 

Bupati Muratara, Devi Suhartoni menegaskan, penanganan banjir akan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, TNI, dan Polri. Ia menunjukkan keseriusan pemerintah daerah untuk turun secara penuh guna membantu korban banjir yang saat ini membutuhkan bantuan.

Pj Kades Batu Gajah Baru, Laila Atia, mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari pemerintah daerah dan Danrem 004/Gapo. Ia juga menyampaikan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki jembatan gantung yang putus, menjadi satu-satunya akses melalui perahu.

"Saya mohon kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, agar segera menganggarkan untuk membangun kembali jembatan tersebut," ungkapnya.