Banjir Bandang dan Tanah Longsor Mengancam, Warga Desa Talang Padang Empat Lawang Diminta Waspada

Polsek Paiker bersama Koramil Ulu Musi melakukan inspeksi ke lokasi untuk memeriksa debit sungai dan kondisi tanah longsor. (ist/rmolsumsel.id)
Polsek Paiker bersama Koramil Ulu Musi melakukan inspeksi ke lokasi untuk memeriksa debit sungai dan kondisi tanah longsor. (ist/rmolsumsel.id)

Bencana banjir dan tanah longsor masih mengancam warga di Kabupaten Empat Lawang. Seperti di Desa Talang Padang, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker). Peringatan terhadap bencana disampaikan  langsung Kepala Desa Talang Padang, Let Liano melalui rekaman suara WhatsApp. 


Dalam rekaman, Let Liano menyampaikan informasi jika air Sungai Itam dan Air Keruh telah meluap serta dikhawatirkan dapat membuat bendungan alami jebol. 

"Hujan lebat yang terus menerus menyebabkan tanah longsor di perbukitan sekitar," ungkap Let Liano. 

Polsek Paiker bersama Babinsa Koramil Ulu Musi melakukan inspeksi ke lokasi untuk memeriksa debit sungai dan kondisi tanah longsor. 

Brigpol Sutoko, Bhabinkamtibmas Polsek Paiker, mengkonfirmasi warna air sungai telah berubah menjadi coklat kehitaman dengan aroma tanah yang kuat, menandakan bahwa tanah longsor telah mencemari aliran sungai. 

Jalan yang menghubungkan komunitas petani dengan desa telah terputus, memaksa mereka untuk berjalan kaki pulang.

Berdasarkan laporan warga, lokasi tanah longsor terletak di perbukitan Bedeng Melati, tempat pertemuan antara Sungai Air Keruh dan Sungai Air Jernih. 

Longsoran tanah telah menyumbat aliran kedua sungai tersebut, mengakibatkan terbentuknya danau baru dengan kedalaman diperkirakan mencapai 100 meter.

"Lokasi tanah longsor di perbukitan Bedeng Melati, tempat pertemuan antara Sungai Air Keruh dan Sungai Air Jernih. Longsoran tanah telah menyumbat aliran sungai dan membentuk danau baru dengan kedalaman sekitar 100 meter," kata salah satu warga. 

Polsek Paiker dan Babinsa Ulu Musi mengimbau masyarakat yang tinggal dekat dengan aliran Sungai Air Keruh untuk tetap waspada. 

Curah hujan yang tidak menentu dan risiko longsor yang meningkat memerlukan kewaspadaan tinggi, terutama bagi warga yang berada di atas perbukitan.

"Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami terus memantau perkembangan situasi dan siap mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kerugian lebih lanjut," ujar Brigpol Sutoko, Bhabinkamtibmas Polsek Paiker.