Atta Halilintar Datangi PSG Pati, Sinyal Batal Kerja Sama dengan Sriwijaya FC?

YouTuber nomor 1 Asia Tenggara Atta Halilintar saat mengunjungi markas klub Liga 2 PSG Pati. (foto: instagram atta halilintar)
YouTuber nomor 1 Asia Tenggara Atta Halilintar saat mengunjungi markas klub Liga 2 PSG Pati. (foto: instagram atta halilintar)

Atta Halilintar mendatangi markas PSG Pati. Bagaimana nasib tawaran kerja sama Sriwijaya FC dengan Atta Halilintar?


Awal Mei 2021, Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin secara khusus menemui Atta Halilintar. Dalam pertemuan dengan YouTuber nomor 1 di Asia Tenggara itu, HZ menawarkan kerja sama dalam pengelolaan klub kebanggaan masyarakat Sumsel ini.

Seiring waktu berjalan, HZ mengatakan komunikasi tetap berjalan. Namun dari komunikasi yang dilakukan, Atta menginginkan memiliki saham dominan di Sriwijaya FC. Sementara manajemen menawarkan share saham kepada Atta maksimal 30 persen.

“Yang kita tawarkan saham bang Atta 30 persen dan kita (manajemen) tetap pegang 70 persen. Namun bang Atta ingin (sahamnya) dominan. Itu yang belum deal,” kata HZ, Kamis (27/5/2021).

Tak kunjung memberi keputusan, Atta justru memposting foto di akun instagramnya sedang mengunjungi markas PSG Pati, kompetitor Sriwijaya FC di Liga 2, pada Senin (31/5/2021). Bahkan disebut-sebut, Atta sudah melakukan pembicaraan dengan jajaran manajemen PSG Pati untuk menjajaki pembelian klub tersebut.

Meski belum ada keterangan resmi terkait hal tersebut, kabar ini menuai reaksi beragam dari para suporter Sriwijaya FC.

Ketua Sriwijaya Mania, Eddy Ismail menilai bahwa manuver Atta ini wajar selaku pebisnis. Sebab sebagai pebisnis tentunya akan mengincar keuntungan.

“Dia tidak mendapat keinginannya untuk menguasai saham mayoritas di Sriwijaya FC. Makanya wajar dia cari klub lain,” katanya.

Sementara itu, Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi mendukung langkah beberapa selebritas terjun mengelola klub sepak bola Tanah Air. Hal ini berefek positif bagi bangkitnya kembali persepakbolaan Indonesia. Akan tetapi dibalik itu, Qusoi meragukan tren ini berlangsung lama, karena adanya efek ikut-ikutan.

“Prediksi saya, tren pesohor kelola klub bola ini tidak akan lama. Karena mereka motivasinya lain, bukan karena dasar “gila bola”,” ucap Qusoi.