Atlet Tenis Rusia dan Belarusia Dilarang Tampil di Ajang Wimbledon 2022, ATP Keluarkan Kecaman

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Pelarangan atlet Rusia dan Belarusia dari ajang Wimbledon tahun ini mendapat kecaman keras dari Asosiasi Tenis Profesional (ATP). Menggambarkan langkah itu sebagai "tidak adil" dan sangat diskriminatif.


Dalam pernyataannya, ATP mengulangi penentangannya terhadap tindakan Rusia di Ukraina. Namun begitu, ATP mengatakan bahwa olahraga adalah berlandaskan prinsip-prinsip dasar prestasi dan keadilan. Para pemain bersaing sebagai individu untuk mendapatkan tempat mereka di turnamen berdasarkan Peringkat ATP. Tidak terkait dengan perang apa pun.

“Kami percaya bahwa keputusan sepihak hari ini oleh Wimbledon dan Lawn Tennis Association (LTA) untuk mengecualikan pemain dari Rusia dan Belarusia dari ayunan lapangan rumput Inggris tahun ini, tidak adil dan berpotensi menjadi preseden yang merusak untuk permainan itu,” isi pernyataan ATP, seperti dikutip dari AFP.

Diskriminasi berdasarkan kebangsaan juga merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan ATP. Terutama Wimbledon menyatakan bahwa masuknya pemain hanya didasarkan pada Peringkat ATP, lanjut pernyataan itu.

Untuk langkah lebih lanjut, ATP menekankan bahwa akan ada diskusi lebih lanjut lagi, dan penilaian tentang masalah ini akan dilakukan oleh Dewan ATP.

“Penting untuk ditekankan bahwa pemain dari Rusia dan Belarusia akan terus diizinkan untuk bersaing di acara ATP di bawah bendera netral, posisi yang sampai sekarang dimiliki bersama di seluruh tenis profesional," kata pernyataan itu.

Keputusan melarang pemain Rusia dan Belarusia tampil di Wimbledon disampaikan pejabat di All England Lawn Tennis Club (AELTC) pada Rabu (20/4). Mereka mengklaim pihaknya tidak dapat menerima jika kedua negara mendapat manfaat dari keterlibatan pemainnya.

LTA  juga mengumumkan bahwa mereka melarang pemain Rusia dan Belarusia dari turnamen apa pun musim panas ini untuk menunjukkan "bahwa tenis Inggris memberikan pendekatan yang konsisten di semua acara,"