Pemerintah perlu menjelaskan kepada masyarakat terkait belum turunnya hargaa BBM di tengah anjloknya harga minyak dunia.
- Warga Palembang Kocar-Kacir ke SPBU Usai Pemerintah Umumkan Kenaikan BBM Secara Mendadak
- Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 26,16 Juta Jiwa
- Libur Panjang, 12.068 Tiket Kereta Api Ludes Terjual
Baca Juga
Jika belum diturunkannya harga BBM mengacu pada konsumsi kendaraan pribadi yang memang menurun akibat Covid-19, namun tidak berlaku bagi industri dan kendaraan umum.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) untuk Indonesia, Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/4).
"Konsumsi BBM untuk kenderaan pribadi jelas sangat menurun. Penggunaan mobil pribadi di masa corona ini sangat rendah. Jadi kebutuhan terhadap BBM juga sangat rendah. Tentu saja ini untuk konsumsi pribadi," ujar Ray Rangkuti.
"Kalau untuk pabrik, kenderaan umum, dan lainnya tentu perlu kajian lagi," imbuhnya.
Pengamat politik jebolan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, naik turunnya harga BBM juga tidak melulu mengikuti penurunan harga minyak dunia. Namun, harus juga mesti menyesuaikan penggunaan kendaraan pribadi.
"Kenaikan harga BBM misalnya, bukan saja karena ingin menyesuaikan dengan harga pasar dunia, tapi juga perlu untuk menekan penggunaan BBM untuk kenderaan pribadi," tuturnya
Meski begitu, lanjut Ray Rangkuti, apapun latarbelakang pemerintah yang belum menurunkan ataupun tidak menaikkan harga BBM lantaran anjloknya harga minyak dunia, pemerintah mesti menjelaskan kepada masyarakat.
"Tapi apapun, tentu kita semua perlu mendesak pemerintah untuk memberi penjelasan akan hal ini," pungkasnya.
- Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun
- Apresiasi Pengembang Loyal, BTN Rilis Billionaire Developer Special Privilege Tahun 2022
- Bank BTN Gelar Akad Kredit Massal KPR Subsidi 21.000 Unit Rumah