Presiden Joko Widodo tampaknya memiliki tugas rahasia ketika menetapkan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
- Kurang Satu Jam Diperiksa KPK Terkait Jet Pribadi, Kaesang Sebut Hanya 'Nebeng' Saat Terbang ke AS
- Mendagri Minta KPU Tinjau Ulang Anggaran Rp 86 Triliun untuk Pemilu Serentak 2024
- Lahan Gambut di Sumsel Tinggal 300.000 Hektare, Kawasan Pertambangan Meluas
Baca Juga
Pengamat kebijakan publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah mengatakan, sebelum pelantikan Jokowi telah berpesan pada Heru untuk menuntaskan masalah banjir dan kemacetan di Jakarta.
"Tapi, ada pesan crypto (tersembunyi) dari pernyataan ini, pesan tersembunyi. Jokowi meminta Heru untuk menuntaskan banjirnya kebencian rakyat yang semakin besar kepada Istana,” kata Amir Hamzah, seperti dikutip dari RMOLDKIJakarta.
Di samping itu, tugas rahasia Jokowi untuk Heru juga mengatasi kemacetan dukungan rakyat pada Istana, serta macetnya komunikasi politik antara legislatif dan eksekutif di Jakarta.
Kepala Sekretariat Presiden RI Heru Budi Hartono dilantik penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta oleh Mendagri Tito Karnavian. Heru meneruskan tugas Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir per 16 Oktober 2022.
Setelah pelantikan, turut dilakukan prosesi serah terima jabatan antara Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Anies Baswesan kepada Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono secara langsung di Kementerian Dalam Negeri.
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki
- Banjir Kepung Jakarta, Warganet Kangen Kicauan PSI
- Megawati Bakal Tak Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran