Pertamina melalui Subholding Upstream Regional Sumatra Zona 4 akan menyelesaikan pengeboran tiga sumur pengembangan baru di Sumatra Selatan pada awal September 2021. Ketiga sumur tersebut adalah PMN-A di Desa Prabumenang, Kabupaten Muara Enim; LBK-INF3 di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim; dan KRG-PB di Desa Rambang Senuling, Kota Prabumulih.
- Bank BTN Bukukan Laba Rp2,31 Triliun Kuartal III 2023
- 42.700 Orang Gunakan Angkutan Udara Selama November, BPS: Lebih Rendah Dibandingkan 2020
- Mulai Hari Ini, Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Wajib Vaksin Booster
Baca Juga
Pengeboran masing-masing sumur ditargetkan selesai dalam waktu 35 hari dengan kedalaman berbeda dan juga hasil yang berbeda.
Sumur PMN-A akan dibor dengan kedalaman 1.800 meter. Sumur ini diperkirakan memiliki potensi minyak sebesar 60 barel per hari (Barrel of Oil Per Day/BOPD) dan gas 2 juta standar kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet Per Day/MMscfd).
Sedangkan sumur LBK-INF3 akan dibor sedalam 1.750 meter. Potensi produksi yang disumbang dari sumur LBK-INF3 sebesar 300 BOPD.
Sementara sumur KRG-PB akan dibor dengan kedalaman 1.600 meter. Sumur KRG-PB diprediksi akan menambah produksi minyak sebesar 200 BOPD.
Dengan tambahan pengeboran 3 sumur pengembangan ini, hingga akhir Agustus 2021, Zona 4 telah berhasil mengebor 16 sumur dari target 37 sumur untuk tahun 2021.
Tiga belas sumur lainnya yang telah diselesaikan adalah BNG-A1 (Adera Field, PALI); AJDJ-113X, GRH-29X, GRH-30X, GRH-31X, GRH-114X (Ogan Komering dan Raja Tempirai Field, Ogan Komering Ulu); BN-20.2 (Ramba Field, Banyuasin); SPA-DZ14, SPA-DZ5, SPA-DZ4, SPA-DZ7, dan MSI-TAF2 (Pendopo Field, Musi Rawas), serta BEL-P1 (Limau Field, Muara Enim).
Dari 16 sumur tersebut, dihasilkan tambahan produksi minyak sebesar 657 BOPD dan gas 2,51 MMscfd. Sehingga produksi keseluruhan dari Zona 4, berdasarkan data 26 Agustus 2021, untuk minyak 24.621 BOPD dan gas 539,73 MMscfd.
General Manager Zona 4, Akhmad Miftah menyampaikan, untuk meningkatkan produksi dan memenuhi target yang telah ditetapkan Pemerintah maka diperlukan pengeboran yang masif.
“Tahun 2020 lalu, kami mengebor 16 sumur pengembangan, 28 kerja ulang (workover), dan 255 pekerjaan pemeliharaan sumur (well intervention). Target tahun 2021 menjadi 37 sumur pengembangan, naik signifikan dibandingkan tahun lalu, 26 workover, dan 285 well intervention. Kami akan berusaha maksimal dan optimis bisa mencapainya,” ujar Miftah.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), Anggono Mahendrawan mengatakan, SKK Migas mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatra Zona 4.
“Program pengeboran ini memperlihatkan tekad Pertamina untuk terus mempertahankan tingkat produksi di Sumbagsel. Upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030, yang akan dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di daerah,” ucap Anggono.
Secara nasional, kata Anggono, SKK Migas meningkatkan target pengeboran sumur pengembangan menjadi 616 sumur di tahun 2021. Target ini naik signifikan dibandingkan realisasi 2020 yang sebesar 252 sumur.
“Sumatra adalah salah satu tulang punggung produksi migas nasional di tahun 2021, di mana 5 provinsi di Sumbagsel berkontribusi sekitar 10 persen target produksi minyak nasional dan sekitar 30 persen target produksi gas nasional,” terangnya.
- Bisa Tahan hingga 1 Bulan, Pempek Palembang Siap Go Internasional
- Butuh Digitalisasi untuk Tingkatkan Perekonomian di Palembang
- Analis: Rencana Akuisisi BTN Syariah oleh BSI Sulit Terwujud