Beberapa waktu belakangan, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kader Partai Gerindra Sandiaga S Uno terus jadi pembicaraan para pengamat. Keduanya diprediksi bakal masuk Kabinet Indonesia Maju.
- Bakal Calon Anggota DPD Boleh Melampirkan KK untuk Raup Dukungan, Tapi...
- Hari Kedua di NTT, Jokowi Akan Resmikan SPAM Wae Mese II
- Terima Gratifikasi Rp28 M, Andhi Pramono Beli Berlian Hingga Rumah Mewah
Baca Juga
Ya. Rencana pemerintah melakukan reshuffle kabinet telah tersiar hingga ke luar Istana. Bahkan, sejumlah nama pengganti para menteri Presiden Joko Widodo disampaikan sejumlah pihak. Salah satunya diungkap oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Neta mengabarkan Presiden Joko Widodo bakal melakukan rotasi besar dalam jajaran kabinetnya. Sebanyak 11 hingga 18 menteri. Sebagai penggantinya, nama seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut Neta Pane bakal masuk ke kabinet.
Bahkan, dia menyebut dua nama pendatang baru yang masuk ke lingkaran pemerintah, yakni Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Wacana yang diumbar Ketua Presidium IPW ini pun menarik Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno ikut berkomentar. Dia berpandangan, wacana Sandi dan AHY masuk kabinet jauh dari kemungkinan.
"Sandi-AHY dikaitkan masuk kabinet. Belum tentu keduanya mau, cuma kadang nama mereka selalu diseret ke bursa resuffle," ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/8/2020).
Apa yang disampaikan IPW soal reshuffle kabinet dan juga orang-orang yang akan menggantikannya, menurut akademisi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah UIN Jakarta ini, hanya permainan isu jelang reshuffle kabinet.
"Namanya juga gosip. Kadang bener kadang pula salah. Setiap isu resuffle pasti ada olahan isu yang kadang tak masuk akal," ungkapnya.
"Kalau prediksi IPW bener, hebat berarti karena punya info A1. Sepertinya perlu diketahui ke publik dari mana infonya itu. Biar terang," demikian Adi Prayitno menambahkan.[ida]
- Ini Makna Logo Baru Partai Perindo Menurut Harry Tanoe
- 17 Oktober, Presiden Joko Widodo Lantik Heru Budi Hartono Sebagai Gubernur DKI Jakarta Gantikan Anies
- Demokrat Heran, PDIP Tolak PSBB Tapi Tak Mau Pilkada Ditunda