Aduh ! Epidemi DBD Muncur Berbarengan Dengan Virus Corona

Musim pancaroba yang menimbulkan wabah penyakit Demam Berdarah (DBD) sudah mulai menjangkiti masyarakat. Mirisnya, epidemi ini muncul berbarengan dengan pandemi virus corona baru (Covid-19).


Berdasarkan data per Minggu kemarin (19/4), jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 6.575 orang terjangkit. Sementara, jumlah kasus DBD lebih banyak, yakni hingga Selasa (14/4) sudah sebanyak 41.883 kasus yang tersebar di berbagai wilayah.

Pengamat kebijakan publik dari Center of Public Policy Studies (CPPS), Bambang Istianto menilai, munculnya wabah DBD berpotensi memperberat pekerjaan pemerintah, saat sedang-sedangnya berkonsentrasi melawan virus corona.

"Wabah virus yang berbeda jenis tersebut dipastikan beban pemerintah bertambah," ujar Bambang Istianto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/4).

Meskipun pemerintah sudah berpengalaman menghadapi DBD, lanjut lulusan Universitas Padjajaran ini, namun pada tahun ini kasus DBD meningkat dari tahun yang lalu, yaitu dari 40.425 kasus menjadi 41.883 kasus.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa musim pancoroba ini akan menjadi PR terberat pemerintah dit engah penanganan wabah berbahaya Covid-19.

"Boleh jadi konsentrasi pemerintah terganggu yang sedang fokus memutus matai rantai penyebaran Covid-19 melalui kebijakan PSBB," tutur Bambang Istianto.
Namun begitu, sosok penulis buku Potret Buram Politik Indonesia ini tetap mengapresiasi kinerja pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan terkait pencegahan wabah DBD.

"Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan kepada seluruh Dinas Kesehatan melakukan pencegahan melalui sosialisasi dan gerakan satu rumah satu jumantik," katanya. "Diharapkan strategi penanganan DBD bisa berjalan efektif," tutup Bambang Istianto menambahkan.