Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan menggelar deklarasi komitmen untuk menciptakan Pilkada Damai 2024 di Canopy Pujasera, Jalan Veteran, Kota Palembang.
- Pakta Integritas Diteken, Ijtima Ulama Resmi Dukung Amin
- Sudirman Said Dinilai Pantas Maju Pilkada Jakarta
- Minta Evaluasi Inspektur Tambang, Pemprov Sumsel Bakal Surati Pusat, Kawali Ancam Aksi di Kementerian ESDM
Baca Juga
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk Polri, TNI, Wakil Ketua DPRD Kota Palembang, anggota partai politik, tokoh pemuda, dan masyarakat umum.
Ketua DPD ADO Sumsel, Asrul Indrawan, menjelaskan bahwa inisiatif ini diambil karena kekhawatiran terhadap potensi dampak negatif kerusuhan pada para pengemudi ojek online.
"Kami ingin beraktivitas sehari-hari dengan tenang tanpa gangguan. Deklarasi ini mendapatkan dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk seluruh partai politik, tokoh pemuda, dan masyarakat. Mereka hadir untuk menunjukkan solidaritas dan komitmen bersama dalam menciptakan suasana yang kondusif selama pelaksanaan Pilkada 2024," jelas Asrul.
Asrul juga menekankan bahwa Pilkada yang aman dan damai akan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, termasuk para driver ojol.
"Stabilitas dan ketenangan selama masa Pilkada akan membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," tambahnya.
ADO Sumsel berharap deklarasi ini dapat menjadi pelopor dalam menciptakan Pilkada yang aman, tertib, dan damai, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kondusivitas selama proses pemilu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan, Ari Narsa, yang mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, juga menyampaikan pentingnya menciptakan Pemilu damai di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.
"Kami berharap melalui rekan-rekan ADO ini menjadi pelopor untuk menciptakan Pemilu damai di Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan ini," ujar Ari Narsa.
Namun, acara tersebut diwarnai dengan kekecewaan dari perwakilan LSM, Yan Coga, terhadap ketidakhadiran penyelenggara KPU Provinsi Sumatera Selatan dan Bawaslu. Yan menyampaikan bahwa ketidakhadiran tersebut mencerminkan ketidakpedulian terhadap aspirasi masyarakat.
"Hal ini menyedihkan dan memprihatinkan, karena ketidak hadiran mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai rasa peduli dan rasa memiliki provinsi Sumatera Selatan," ujar pengamat politik, Ade Indra Chaniago.
- Pers Harus Jadi Peneduh Panasnya Situasi Politik Jelang Pemilu 2024
- Gibran Lumayan Tajir, Ini Rincian Kekayaannya
- Ada Wacana Presiden Dimakzulkan, PDIP: Pak Jokowi Harus Kita Jaga Betul