86 Duta Anti Narkoba Sumsel Dikukuhkan, Begini Tugasnya

Gubernur Sumsel, Herman Deru saat mengukuhkan duta anti narkoba Sumsel. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel, Herman Deru saat mengukuhkan duta anti narkoba Sumsel. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengukuhkan sebanyak 86 Duta Anti Narkoba di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, Sabtu (20/11). Mereka terdiri dari 68 pelajar dan 18 mahasiswa.


"Saya berharap agar deklarasi perang melawan narkoba tidak hanya menjadi semboyan saja," kata Gubernur Sumsel.

Dia mengatakan tugas duta anti narkoba ini tentunya memberikan edukasi tentang bahayanya narkoba. Menurutnya, selama ini anak-anak usia dini tidak diberikan edukasi soal dampak dari narkoba. Karena itu, dia meminta agar tugas duta ini menyasar lingkungan anak usia PAUD dan SD.

"Kalau edukasi yang diberikan setelah besar tentu itu terlambat," tegasnya.

Pemilihan duta narkoba yang melibatkan pelajar dan mahasiswa ini diakuinya baru pertama kali diadakan di Sumsel. Artinya, perang melawan narkoba ini bukan main-main. Dia juga menegaskan, apa yang disarankannya ini tentunya perlu diperharikan.

"Selama ini kita hanya melakukan sosialisasi ke ruang-ruang umum seperti mahasiswa dan masyarkat. Bayangkan saja jumlah penduduk Sumsel hampir 9 juta jiwa, tapi yang kita sasar hanya itu saja, maka ini harus menjadi pengetahuan baru bagi sebanyak jiwa ini,” tambahnya.

Gubernur juga menjanjikan akan memberikan apresiasi kepada seluruh duta terpilih apabila kinerja yang dilakukan maksimal. Bahkan, pihaknya juga akan menyiapkan uang perjalanan untuk setiap kerja. Selain itu, nantinya akan ada rapor penilaian kerja sehingga bisa dilihat hasil kerja para duta anti narkoba ini.

"Siapa yang kinerjanya maksimal maka akan kita berikan hadiah. Harapannya dengan ini kalian semakin terpacu,” pungkasnya.

Sementara itu, Duta Anti Narkoba Sumsel, Ratu Tenny Leriva mengatakan, akan segera menyusun rancangan sosialisasi bersama dengan duta terpilih, yang baru dikukuhkan ke seluruh wilayah kabupaten, dan kota se-Sumsel.

“Pertama saya katakan bahwa Duta Anti Narkoba ini bukan hanya saya sendiri, tapi masih ada tiga rekan lainnya yang kebetulan hari ini belum bisa hadir. Dengan adanya duta anti narkoba perwakilan ini nantinya kerja-kerja kita akan lebih terbantu, apalagi dibeberapa tempat yang sulit dijangkau hanya dengan empat orang saja,” kata Ratu kepada awak media.

Menurutnya, dalam upaya sosialisasi ini, keempat Duta Anti Narkoba nantinya juga akan melibatkan BNN, Polda Sumsel, dan Direktorat Anti Narkoba terkait hukuman, dampak kesehatan dan juga pendidikan. Tidak hanya itu, dia berharap nantinya pemuda dan juga generasi penerus ini secara eksplisit bisa memahami dampak dari penggunaan dan pengedaran narkoba. 

"Setelah mereka paham, nantinya edukasi akan diteruskan kepada keluarga, teman dan juga oranglain," terangnya.

Putri bungsu Gubernur Sumsel ini mengaku beberapa wilayah di Sumsel yang masih sulit dijangkau dalam hal sosialisasi yakni, Palembang dan beberapa daerah yang akses jalannya masih sangat buruk

“Selain Palembang kita juga masih kesulitan mengakses daerah pinggiran yang kondisi jalannya masih rusak, berlumbur dan tidak terkondisikan karena hal lain. Selain itu, kita tahu ya bahwa penggunaan narkoba ini dilakukan secara diam-diam, jadi permasalahan lainnya juga ada pada tidak terdeteksinya para pengguna ini tadi,” tutupnya.