Ramadhan dan Lebaran tahun ini akan sangat berbeda, khususnya bagi usaha peternakan. Pandemi Covid-19 menyebabkan ketiadaan pakan ternak serta turunnya permintaan dan penjualan ayam.
- Badan Hukum PD Prodexim Segera Diubah
- Ramadan Fest: Smeshub Island, Bentuk Dukungan bank bjb Bagi UMKM
- Penyaluran Solar Subsidi Melebihi Kuota, Pertamina Minta Pengguna Berhemat
Baca Juga
Corporate Secretary PT Malindo Feedmill (MAIN) Andre Andreas Hendjan mengungkapkan, peningkatan permintaan dan penjualan pada pada momen puasa dan Lebaran 2020 tak setinggi tahun lalu.
Namun, ia berharap, jumlah permintaan untuk ayam broiler dan daging olahan dapat meningkat, khususnya pada Ramadan.
Sebelumnya, MAIN memasang target pertumbuhan sebesar 15 persen untuk 2020. Namun, pandemik ini membuat semuanya menjadi berbeda.
“Kami tetap berharap ada peningkatan permintaan mendekati lebaran,” ujarnya, seperti dikutip dari tayangan YouTube, Alive State.
Untuk emiten pakan ternak, momen Ramadhan dan Lebaran tahun ini tak sebaik tahun lalu. Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Ramadhan dan Lebaran menjadi peluang paling bagus untuk meningkatkan penjualan, apa daya, untuk tahun ini momen tersebut tidak bisa dimanfaatkan.
Kendala lainnya adalah pakan ternak yang masih harus didatangkan dari luar negeri. Ditambah lagi dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang menjadi hantaman untuk sektor pakan ternak.
"Butuh waktu cukup lama untuk kembali pulih," kata Nico. Ia memprediksi saham-saham dari sektor pakan ternak dapat kembali pulih dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan.
- Ekspor Produk Hewan Sumsel Terkendala Peralatan
- Kemenag Palembang dan Pegadaian Syariah Bersinergi Urusan Haji
- Berkomitmen Go Green, Hotel Santika Radial Palembang Gunakan PLTS