18 Sapi Positif PMK di Muara Enim Disuntik Antibiotik dan Vitamin

Salah satu sapi yang dilakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Salah satu sapi yang dilakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Untuk mencegah dan mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Muara Enim. Rabu (22/6), Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Muara Enim melakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin.


"Ada 18 sapi yang positif PMK di Desa Harapan Jaya dan desa Saka Jaya yang disuntik," kata Kepala Dinas TPHP Muara Enim, Ulil Amri.

18 sapi ini diketahui positif berdasarkan uji laboratorium di Lampung. Dia menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengirim 21 sampel untuk dilakukan uji laboratorium dan hasilnya, 18 sampel positif dan tiga negatif PMK. Selain itu, ada 130 ekor sapi di Kecamatan Belimbing, Gunung Megang, Muara Enim dan kecamatan Benakat yang dilaporkan sakit. 

"Sementara kecamatan Gelumbang belum ada sample, namun berdasarkan informasi ada yang terkena namun sudah diungsikan oleh warga," terangnya.

Mengenai adanya temuan kasus PMK, dikatakan Ulil, pihaknya  mengerahkan tim kesehatan hewan (Keswan) baik yang ada di dinas maupun kecamatan dan desa, untuk melakukan penanggulangan dan penanganan terhadap PMK ini, baik sapi yang terdampak dan terkena PMK tersebut.

Bentuknya kata Ulil, seperti memberikan antibiotik dan vitamin kepada sapi-sapi yang terkena wabah, kemudian melakukan pembersihan dan penyemprotan kandang sapi dengan menggunakan disinfektan agar bersih.

"Kemudian juga kami memberikan imbauan kepada peternak, sapi yang sudah terjangkit agar dipisahkan, diisolasi atau karantina, jangan dicampur dengan sapi yang sehat, agar tidak menular," ungkapnya.

Dikatakan Ulil, jangan ada keluar masuk hewan ternak dari daerah yang sudah terkena ke wilayah yang belum terkena PMK, karena ditakutkan sapi yang masuk ke wilayah tersebut dalam kondisi yang tidak sehat atau terkena PMK.

"Kami juga membuat surat edaran kepada Camat, Kades dan Lurah, untuk sama-sama menanggulangi penyebaran penyakit PMK ini, di kabupaten Muara Enim Khususnya," ujar Ulil.

Pihaknya juga memberikan imbauan kepada pengusaha ternak sapi, kata Ulil, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha ini, agar pembelian sapi dari luar daerah itu ditunda dulu, apalagi jika belum mengetahui apakah sapi tersebut sehat atau tidak.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, selain pemberian obat kimia, juga harus memberikan obat tradisional seperti Kunyit, Jahe, empon-empon dicampur Gula Merah ataupun Madu, Kuning Telur dicampur kemudian diminumkan, untuk menguatkan imunitas sapi, dan mengurangi gejala PMK," pungkasnya.

Sementara salah satu peternak sapi, Solihin (35) mengatakan, bahwa sapi miliknya belum masuk usia untuk Kurban, dari 9 ekor sapi, 8 ekor lainnya sudah terkena PMK.

"Awalnya hanya satu ekor sapi yang terjangkit, kemudian menular ke yang lainnya, dalam kurun waktu sekitar 2 malam jadi semakin banyak yang terkena PMK, sebelum penyuntikan ini kami berusaha menggunakan jamu-jamu tradisional seperti jahe dan kencur," katanya.

Tentunya, kata Solihin, dirinya berharap sapi-sapinya dapat sembuh, sehingga tidak merugi, karena sudah banyak usaha yang dilakukan untuk menernakkan sapi-sapi ini, dengan harapan bisa menghasilkan.