Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode Mei 2025 menempatkan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan sebagai menko dengan kinerja terbaik.
- Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Pabrik Padi Harus Beli Gabah Petani Rp 6.500 Perkilogram
- 38 DPW Dukung Zulhas Lanjutkan Kepemimpinan PAN
- Politikus PDIP Semprot Mendag: Impor Beras Kita Tertinggi Selama 25 Tahun
Baca Juga
Dalam survei nasional bertajuk ‘Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah’ tersebut, responden diminta untuk memberikan pendapat terkait sosok para Menteri Koordinator yang dianggap bekerja paling baik.
Hasil jawaban responden, Menko Pangan Zulkifli Hasan meraih skor 11,3 persen, Menko Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto 9,9 persen, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono 7,0 persen, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 4,5 persen.
Lalu disusul Menko Bidang PMK Pratikno 1,9 persen, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar:1,7 persen, Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan 1,2 persen, dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 62,5 persen.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menilai bila Zulhas mampu mengatasi isu-isu pangan yang krusial.
"Kinerja Zulkifli Hasan dalam menangani masalah ketahanan pangan dan distribusi bahan makanan selama periode yang penuh tantangan ini sangat diapresiasi oleh masyarakat," kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu, 31 Mei 2025.
Di sisi lain, Dedi menekankan bahwa angka 62,5 responden yang memilih "Tidak Tahu/Tidak Jawab" menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan komunikasi dan transparansi dari pemerintah.
"Ini adalah sinyal bagi pemerintah untuk lebih proaktif dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan program yang dijalankan. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan oleh para menteri, agar mereka dapat memberikan penilaian yang lebih akurat," jelasnya.
Kendati demikian, Dedi juga mengingatkan Zulhas soal tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam sektor pangan masih sangat besar.
"Kita harus ingat bahwa kinerja yang baik tidak hanya diukur dari persepsi publik, tetapi juga dari hasil nyata di lapangan. Oleh karena itu, penting bagi Menko Pangan untuk terus berinovasi dan mencari solusi yang efektif untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh masyarakat," jelasnya lagi.
Adapun survei ini melibatkan 1.200 responden dengan pengukuran kesalahan (margin of error) sebesar 2,90 persen, serta tingkat akurasi data mencapai 95 persen. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat, yang memastikan representativitas data.
- BEI Soroti Ambang Batas Jumlah Saham yang Bisa Dibeli Publik setelah IPO
- Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Pabrik Padi Harus Beli Gabah Petani Rp 6.500 Perkilogram
- Zulhas Butuh Tambahan Anggaran Buat Kejar Swasembada Pangan