Sebagai bagian dari komitmennya terhadap lingkungan dan keberlanjutan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, terus mengakselerasi upaya dekarbonisasi guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
- Pemkab Muara Enim Terima Dividen Rp11,5 Miliar dari PTBA, Turun 16,67 Persen dari Tahun Lalu
- Peringati Hari Lahir Pancasila, PT Bukit Asam Teguhkan Komitmen terhadap Nilai-Nilai Kebangsaan
- KAI, Pemprov Sumsel dan PTBA Teken MoU Bangun 5 Flyover di Muara Enim
Baca Juga
Dalam mewujudkan target ambisius tersebut, perusahaan telah menyusun peta jalan dekarbonisasi secara bertahap dan sistematis.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki tiga strategi utama dalam mencapai target dekarbonisasi: Dekarbonisasi Operasional, Pengembangan Portofolio Bersih, dan Upaya Penyeimbangan Emisi (Emission Offset).
“Kami berharap dengan diimplementasikannya tiga strategi utama secara pruden, kami dapat berkontribusi nyata dalam mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060,” kata Arsal dalam keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).
Strategi Dekarbonisasi Operasional diimplementasikan melalui sejumlah program seperti elektrifikasi proses operasional, optimalisasi efisiensi energi, serta adopsi energi bersih dalam kegiatan perusahaan. Program-program ini bertujuan untuk menekan emisi karbon dari proses produksi dan transportasi internal perusahaan.
Sementara itu, pada sektor pengembangan portofolio bersih, PTBA mulai melakukan diversifikasi usaha ke arah yang lebih ramah lingkungan. Ini termasuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT), penggunaan teknologi pembangkit batu bara yang lebih bersih, serta ekspansi bisnis ke bidang green business.
Untuk strategi penyeimbangan emisi, perusahaan menjalankan kegiatan reklamasi lahan, revegetasi, serta partisipasi aktif dalam pasar karbon dan penerapan teknologi penangkapan karbon dan metana.
Dalam mendukung transformasi energi, PTBA juga menjalin kolaborasi strategis dengan sejumlah lembaga riset dan akademisi. Di antaranya bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai, serta kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan asam humat dari batu bara kalori rendah.
“Inovasi ini tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tapi juga membuka peluang hilirisasi batu bara bernilai tambah tinggi,” ujar Arsal.
Arsal menegaskan, transformasi menuju energi bersih dilakukan secara bertahap, dengan tetap mempertimbangkan keandalan pasokan dan keterjangkauan energi. PTBA juga telah mengembangkan sistem monitoring emisi internal berbasis teknologi, menggantikan metode manual untuk mempercepat pengurangan jejak karbon (carbon footprint).
“Sejalan dengan visi pemerintah dalam Asta Cita, kami terus melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri demi menciptakan energi tanpa henti,” pungkasnya.
- Pemkab Muara Enim Terima Dividen Rp11,5 Miliar dari PTBA, Turun 16,67 Persen dari Tahun Lalu
- Peringati Hari Lahir Pancasila, PT Bukit Asam Teguhkan Komitmen terhadap Nilai-Nilai Kebangsaan
- KAI, Pemprov Sumsel dan PTBA Teken MoU Bangun 5 Flyover di Muara Enim