Pemkab Muara Enim Terima Dividen Rp11,5 Miliar dari PTBA, Turun 16,67 Persen dari Tahun Lalu

Bupati Muara Enim, Edison saat mengikuti RUPS Tahunan PT Bukit Asam. (ist/rmolsumsel.id)
Bupati Muara Enim, Edison saat mengikuti RUPS Tahunan PT Bukit Asam. (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kabupaten Muara Enim dipastikan menerima dividen sebesar Rp11,5 miliar dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) atas kepemilikan sahamnya pada tahun buku 2024. Besaran dividen tersebut turun sekitar 16,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,8 miliar.


Penurunan ini disampaikan langsung oleh Bupati Muara Enim, Edison, usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTBA yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/6/2025) petang.

Dalam RUPS tersebut, ditetapkan pembagian dividen sebesar 75 persen dari total laba bersih perusahaan senilai Rp5,1 triliun, atau sekitar Rp3,8 triliun yang dibagikan kepada para pemegang saham.

Menurut Edison, penurunan dividen yang diterima Pemkab Muara Enim tidak lepas dari turunnya kinerja keuangan PTBA, khususnya laba bersih yang juga mengalami penurunan sebesar 16,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, laba bersih PTBA tercatat Rp6,1 triliun, sedangkan pada 2024 hanya mencapai Rp5,1 triliun.

“Penurunan ini salah satunya dipicu oleh lesunya harga batu bara di pasar global. Namun kami mengapresiasi PTBA karena mampu menyeimbangkannya melalui peningkatan volume produksi,” ujar Edison.

Bupati menekankan pentingnya kontribusi PTBA sebagai BUMN yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muara Enim. Ia berharap ke depan perusahaan dapat terus meningkatkan performa dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan pembangunan daerah.

Kepemilikan saham Pemkab Muara Enim di PTBA sendiri tercatat sebanyak 34.730.000 lembar saham atau sekitar 0,30 persen dari total saham perusahaan. Dengan harga saham per 12 Juni 2025 sebesar Rp2.980 per lembar, total nilai saham Pemkab Muara Enim mencapai Rp103,5 miliar.

“Sesuai ketentuan, dividen sebesar Rp11,5 miliar akan disetorkan ke kas daerah paling lambat 30 hari setelah pengumuman RUPS ini dan akan masuk sebagai PAD pada tahun 2025,” tambah Edison.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam laporannya menyampaikan bahwa produksi batu bara sepanjang 2024 mencapai 43,28 juta ton, naik 3,1 persen dari capaian 2023 sebesar 41,94 juta ton.

Dalam RUPS tersebut juga disetujui sejumlah perubahan komposisi direksi. Ilham Yacob ditunjuk sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Ir. Suhedi. Ihsanudin Usman menjadi Direktur SDM menggantikan Suherman, S.E., M.M. Verisca Hutanto menggantikan Rafli Yandra sebagai Direktur Komersial, dan Una Lidasari dipercaya sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menggantikan Farida Thamrin. RUPS juga mengangkat Turino Yulianto sebagai Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk.