Ruas jalan nasional yang ada di Sumsel sudah dalam kondisi mantap sebesar 94,5 persen. Artinya, hanya sekitar 5,5 persen atau 86,95 kilometer dari total jalan nasional sepanjang 1580,95 kilometer yang masih mengalami kerusakan.
- Warga Muara Enim Resah, Gas Elpiji Tabung 3 Kg Alami Kelangkaan
- 12.000 Orang Bakal Berkunjung Saat Gelaran Fornas VI, Polda Sumsel Pastikan Keamanan
- Puluhan Tenaga Kerja Konstruksi Muba Ikuti Pembekalan dan Fasilitasi Uji Sertifikasi Kompetensi
Baca Juga
Proses perbaikan saat ini masih terus dikebut oleh tim dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel. Namun, beberapa titik di ruas jalan nasional yang menjadi lokasi rawan macet, banjir dan longsor. Sehingga, pemudik yang akan melintas diharapkan dapat berhati-hati ataupun bersiap mencari jalan alternatif untuk melintas.
Untuk jalan rawan banjir, terdata sekitar 10 titik yang ada di empat jalur jalan nasional. Rinciannya tiga titik di Jalur Lintas Timur Sumatera seperti di Batas Kota Palembang – Betung KM 29+930, Batas Kota Palembang – Berung KM 45+554 dan Batas Kota Palembang – Betung KM 67+654.
Kemudian di Jalur Lintas Penghubung ada di ruas Betung – Batas Kota Sekayu KM 81+300 tepatnya di Kecamatan Lais, Muba-Teluk Kijing.
Selanjutnya, di Jalur Lintas Tengah Sumatera berada di Simpang Sugih Waras – batas Kota Baturaja STA 11+000 dan Simpang Sugih Waras – Batas Kota Baturaja STA 46+600. Sisanya sebanyak empat titik berada di Jalur Metropolitan Palembang seperti di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, Kolonel H Burlian (Fly Over Simpang Polda), Residen Abdul Rozak (Depan SMA Kusuma Bangsa) dan Demang Lebar Daun tepatnya di depan Kolam Retensi Depan RS Siti Khodijah).
Sementara untuk jalan rawan longsor ada di 37 titik di dua jalur jalan nasional. Diantaranya ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera sebanyak 15 titik dan Jalur Lintas Penghubung sebanyak 22 titik. Paling banyak di wilayah Pagaralam, Lahat dan OKU.
Kemudian, untuk jalan rawan kemacetan di ruas jalan Nasional ada sebanyak 29 titik. Diantaranya, 12 titik di Jalur Lintas Sumatera. Seperti di ruas jalan Batas Jambi – Peninggalan, Peninggalan- Sungai Lilin, Betung –Batas Kota Palembang sebanyak tiga titik. Simpang Indralaya – Meranjat ada dua titik, Meranjat – Kayu Agung dan empat titik lagi di Simpang Penyandingan Batas Provinsi Lampung.
Di Jalur Lintas Tengah Sumatera ada sebanyak 8 titik. Seperti di Pasar Tebung Tinggi, Lubuk Linggau – Simpang Priuk, Simpang Sugihwaras – Muara Enim ada tiga titik, Simpang Sugihwaras Batas Kabupaten OU ada tiga titik. Di Jalur Lintas Penghubung ada sebanyak 7 titik rawan macet diantaranya, ruas Jalan Berung – Batas Kota Sekayu, Pasar Tumpah Desa Prabumulih, Pasar Tumpah Desa Rengas, Simpang Talang Jambe, Simpang Air Dingin – Tanjung Sakti, Rel Kereta APi Simpang Belimbing dan Prabumulih- Beringin.
Sementara di Jalur Metropolitan Palembang ada di dua titik yakni di ruas jalan Almasyah Ratu Perwira Negara dan Srijaya Raya. Berbagai titik rawan macet disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adanya pasar tumpah atau kalangan, pintu persimpangan rel dan berbagai faktor lainnya.
Pemudik juga harus behati-hati saat melintas 11 titik ruas jalan rawan kecelakaan di jalan nasional. Seperti di Jalur Lintas Timur Sumatera ada di KM 55+037 tepatnya di Jembatan Lubuk Lancang. Kemudian, 8 titik di Jalur Lintas Tengah Sumatera seperti di Jalan Muara Enim –Lahat KM 189+650, KM 206+900 dan KM 222+800. Selanjutnya empat titik di Ruas jalan Simpang Sugih Waras – Batas Kota Baturaja dan Simpang Tiga Jembatan Air Musi Tebing. Di Jalur Lintas Penghubung ada dua titik rawan kecelakaan yang berada di ruas Jalan Tanjung Sakti – Pagaralam.
- PLN Catat Lonjakan Transaksi SPKLU Selama Mudik Lebaran 2025
- Petugas PJL Achmad Harisman, Siaga Tanpa Lelah untuk Keselamatan Pengguna Jalan
- 7 Tips Jitu Amankan Listrik Rumah Saat Mudik Lebaran 2025