Warga Pusing Elpiji 3 Kg di OKU Langka dan Harganya Mahal

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Dalam beberapa pekan terakhir, warga di dua daerah yakni Kabupaten OKU dan OKU Timur, mengeluhkan sulitnya mendapatkan Gas Elpiji 3 kilogram.


Selain langka, jika pun ada harga tabung gas melon terbilang mahal yakni mencapai Rp 30 ribu pertabung. 

“Sudah sekitar seminggu ini, nyari gas 3 kilogram susah. Kalau pun ada di warung, harganya jadi naik Rp 30 ribu bikin pusing kalau kondisinya seperti ini terus,” ungkap Bahrum (47) warga Martapura, Kabupaten OKU Timur, Senin (6/5).

Menurut pengakuanya, dirinya terpaksa keliling ke dusun lain untuk menukarkan tabung elpiji 3 kilogram, namun tetap sulit untuk didapat.

“Sudah dua hari saya keliling bawa tabung gas ini, tapi belum juga dapat,” ucapnya.

Senada dikatakan Yati (31), warga Kebun Jati Timur, Kabupaten OKU Timur, sudah sepekan ini dirinya kesulitan mendapatkan tabung elpiji 3 kg untuk kebutuhan warung gorengannya.

“Sudah seminggu ini tidak ada yang mengantar gas ke warung saya. Biasanya rutin seminggu sekali diantar. Gas di warung-warung semua kosong,” ujarnya.

Dia merasan bingung dengan kelangkaan yang terjadi, padahal di Kabupaten OKU terdapat tempat khusus pengisian elpiji.

“Saya bingung, kenapa sampai bisa kosong. Padahal ada pangkalan pengisian nya di Martapura ini. Selain itu, terlihat rutin ada truk yang membawa tabung LPG. Pertanyaannya, kenapa sampai bisa kosong,” cetusnya.

Kelangkaan serupa juga dikeluhkan warga Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, dalam beberapa minggu terakhir.

Akibatnya, warga terutama para penjual gorengan dan ibu rumah tangga pengguna elpiji 3 kg, mengeluh karena sulitnya mendapatkan pasokan gas melon tersebut.

Herman (46), warga Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU mengaku kebutuhan elpiji 3 kg sangat vital bagi keluarga mereka, terutama untuk memasak dan keperluan sehari-hari.

“Kami berharap kepada Pemerintah setempat atau pihak terkait untuk segera mengambil langkah menangani masalah ini dan memastikan pasokan gas LPG kembali stabil untuk kepentingan masyarakat," ungkap Herman.

Kata dia, kelangkaan pasokan gas LPG ini juga terasa di tingkat pengecer dan beberpaa agen di wilayah Kemelak Bindung Langit.

“Ini lah yang menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk mendapatkan tabung gas tersebut. Kondisi ini membuat masyarakat khawatir, takut kelangkaan ini akan berlangsung lama,” pungkasnya.