Warga Empat Lawang, Panen Ikan Mabuk di Sungai Musi

Warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan berburu ikan mabuk disepanjang aliran sungai Musi yang diduga diakibatkan bercampur belerang dari erupsi Gunung Dempo dua hari kemarin. (Salim/RmolSumsel.id)
Warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan berburu ikan mabuk disepanjang aliran sungai Musi yang diduga diakibatkan bercampur belerang dari erupsi Gunung Dempo dua hari kemarin. (Salim/RmolSumsel.id)

Puluhan warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang yang tinggal di dekat aliran Sungai Musi ramai-ramai terjun ke tengah aliran Sungai Musi.


Mereka beramai-ramai menangkap ikan mabuk, atau yang disebut masyarakat Tebing Tinggi dengan istilah Ketubean. Sejak pagi mereka mencari ikan dengan alat seadanya.

Dengan menggunakan peralatan seperti jala, tangguk, dan ada juga jaring, warga tidak menghiraukan debit Sungai Musi yang sedang keruh namun surut.

Beberapa warga berhasil menangkap ikan dari Sungai Musi satu ember, ada juga yang hanya mendapatkan satu atau dua ekor saja namun berukuran cukup besar.

Salah satu warga, Reno, warga Desa Aur Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, mengaku tidak mau melewatkan kesempatan menangkap ikan di Sungai Musi tersebut. 

Baginya, ketubean adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan banyak ikan.

Reno mengatakan bahwa meskipun tidak menggunakan jala atau jaring, hanya dengan menggunakan tangguk saja sudah cukup baginya untuk menangkap ikan yang mabuk. Ikan-ikan tersebut akan terlihat dan  menepi ke pinggir sungai.

"Sejak pagi, setelah tahu ada ketubean, saya langsung ke sungai mencari ikan yang mabuk dan baru dapat beberapa ekor," kata Reno.

Warga lainnya, Lepi, dari Desa Aur Gading juga mengatakan, bahwa ketika ketubean tiba, banyak warga yang pergi ke sungai mencari ikan. 

Dia merasa senang karena ikan-ikan tersebut mudah ditangkap karena dalam kondisi mabuk.

"Lumayan dapat banyak, ada yang besar dan kecil," katanya saat diwawancarai sambil menangkap ikan.

Lepi mengaku tidak mengetahui penyebab terjadinya ketubean kali ini dengan pasti. Dulu, ikan-ikan di Sungai Musi menjadi mabuk karena bercampur dengan belerang gunung.

"Sungai sangat keruh kuning sekali, tapi kami kurang tahu apakah penyebabnya belerang gunung atau karena terjadi longsor di daerah hulu," ungkapnya.

Walaupun penyebab ketubean belum diketahui dengan pasti, warga sangat senang dengan adanya ketubean karena mereka bisa menangkap ikan dengan mudah. 

"Tradisi Ketubean ini sudah sudah terjadi dari zaman nenek moyang dulu. Informasinya karena ada tumpahan belerang dari Gunung Dempo mengalir ke Sungai Musi menyebabkan ikan-ikan mabuk," jelasnya.

Kondisi Gunung Dempo juga sempat terjadi erupsi dan kemungkinan besar belerang tumpah ke sungai-sungai dekat Gunung Dempo, termasuk Sungai Musi ini.

"Kalau ikan-ikan ini, aman dimakan. Karena dari dulu tidak ada kejadian, warga ikut mabuk, akibat makan ikan Ketubean. Tapi ikan ini nanti akan kami bersihkan dulu sebelum dimasak," katanya.