Masyarakat Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, telah melaksanakan tradisi unik yang dikenal sebagai "Sedekah Ramo" dalam upaya mencegah musibah. Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun dan memiliki makna mendalam bagi masyarakat Kabupaten Muratara.
- Dinakhodai Bupati Enos, OKU Timur Bertabur Prestasi
- Gardu Induk di Empat Lawang Beroperasi Januari 2024
- Jadikan Olahan Ikan Sebagai Tambahan Penghasilan
Baca Juga
Kegiatan Sedekah Ramo berlangsung di Simpang 3 PKT Dusun 3 Desa Maur Baru, dihadiri oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Taupik, serta puluhan warga dari berbagai kelompok usia, termasuk lansia dan anak-anak. Acara ini melibatkan masyarakat membawa makanan dari rumah masing-masing untuk kemudian dikonsumsi bersama-sama.
Sekdes Maur Baru, Taupik, menjelaskan bahwa tradisi ini adalah warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan agar tidak luntur oleh perubahan zaman. "Ini adalah sedekah yang kami lakukan bersama-sama, tetapi kali ini kami adakan di Simpang 3 PKT. Tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya kami sejak lama," ujarnya pada Rabu (23/8).
Dia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat dijauhkan dari bencana atau musibah. Taupik juga mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini telah terjadi beberapa kecelakaan di Simpang 3 PKT, sehingga tradisi Sedekah Ramo diadakan dalam upaya untuk mengurangi potensi musibah tersebut.
Taupik menambahkan bahwa setelah dilaksanakan Sedekah Ramo, masyarakat merasa bahwa kejadian buruk yang menimpa mereka berkurang. Tradisi ini menjadi semacam bentuk doa bersama untuk meminta perlindungan dari Tuhan agar masyarakat dapat terhindar dari bala atau musibah yang mungkin terjadi.
Rita, salah satu warga yang turut berpartisipasi dalam tradisi ini, juga mengungkapkan pentingnya doa bersama dalam upaya mencegah musibah. Dia percaya bahwa melalui upaya ini, Desa Maur Baru dapat terhindar dari segala bentuk bencana atau malapetaka.
Tradisi Sedekah Ramo ini merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan keyakinan masyarakat Desa Maur Baru, dan telah dilakukan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Dalam tradisi ini, masyarakat tidak hanya bersatu dalam menjaga kearifan lokal, tetapi juga dalam membangun solidaritas dan ikatan sosial di antara sesama warga. (art).
- Bupati Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U23, Ribuan Masyarakat Muratara Berikan Dukungan
- Jadi Pengedar Sabu di Muratara, Herkules Ditangkap Polisi
- Duta Lalu Lintas Muratara Didorong Jadi Pelopor Keselamatan