Wabup Muratara Berang Banyak Kepala Puskesmas Absen Rakor Stunting

Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Kabupaten dalam rangka percepatan penurunan angka Stunting.  (ist/rmolsumsel.id)
Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Kabupaten dalam rangka percepatan penurunan angka Stunting. (ist/rmolsumsel.id)

Wakil Bupati (Wabup) Muratara, H Inayatullah, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap ulah Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas yang tidak hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait program penurunan angka Stunting, Kamis (21/9) lalu. 


Keabsenan mereka dianggap merugikan upaya percepatan penurunan angka Stunting di Kabupaten Muratara. Dalam pernyataannya, Wakil Bupati Inayatullah menegaskan bahwa kehadiran seluruh Kepala UPT Puskesmas merupakan suatu keharusan di masa mendatang. 

"Rakor ini adalah bagian penting dari upaya penanganan masalah Stunting yang juga menjadi program nasional. Jadi saya harap tidak main-main menyikapinya," kata Inayatullah. 

Ia juga melaporkan penurunan signifikan angka Stunting di Kabupaten Muratara. Pada tahun 2022, angka Stunting mencapai 28 persen, tetapi pada tahun 2023, angka tersebut turun sebesar 8,1 persen. 

"Angka ini merupakan pencapaian luar biasa dalam upaya penurunan angka Stunting," ucapnya.

Wakil Bupati Inayatullah mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan angka Stunting di Kabupaten Muratara. Ia menekankan pentingnya mempertahankan penurunan tersebut dan mencegah kenaikan kembali angka Stunting.

Selain itu, ia juga memberikan imbauan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala UPT Puskesmas, dan Kepala Desa (Kades) untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan terkait penurunan angka Stunting. Kehadiran mereka dianggap sangat krusial dalam mendukung keberhasilan program ini.

Wakil Bupati Inayatullah juga menekankan urgensi penanganan cepat terhadap masyarakat yang mungkin terkena Stunting. Ia berharap agar tindakan segera diambil dan masalah ini tidak dibiarkan tanpa penanganan.

"Penting bagi kita untuk selalu tanggap dalam menangani masalah ini. Kita tidak boleh menunggu hingga masalah ini menjadi viral sebelum bertindak," ujarnya dengan tegas.

Dengan kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan angka Stunting di Kabupaten Muratara dapat terus mengalami penurunan signifikan, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.