Viral Gegara Serial Layangan Putus, Ternyata ini Fakta Terkait Cappadocia

Pemadangan di Cappadocia/net
Pemadangan di Cappadocia/net

Sejak kemunculan serial drama 'Layangan Putus' di WeTV, kini Cappadocia sebuah kota yang berada di Turki mendadak ramai dibicarakan di Indonesia.


"Terus, kamu ajak ke Cappadocia, its my dream, not her! My dream, mas" begitulah kemarahan Kinan (Putri Marino) yang diluapkan kepada suaminya, Aris (Reza Rahadian) saat mengetahui bahwa sang suami mengajak Lidya (Anya Geraldine) yang berperan sebagai selingkuhan Aris ke kota impiannya, yakni Cappadocia, Turki.

Cappadocia sempat ramai diperbincangkan oleh warganet yang penasaran dengan tempat impian Kinan itu. Mereka mempertanyakan keindahan seperti apa yang dapat dinikmati disana. 

Melansir Discover Walks Blog, RMOL Sumsel merangkum ternyata ada 8 fakta terkait Cappadocia beserta keramahan alam yang bisa dirasakan saat berlibur disana.

Cappadocia sendiri merupakan distrik kuno yang terletak di Anatolia Timur Tengah. Tepatnya terletak di sepanjang dataran tinggi berbatu di pusat Turki. Bentangan alam disini cukup dramatis karena dikelilingi batuan vulkanik lunak.

Diketahui batuan itu terbentuk dari erosi angin yang konstan, sehingga menghasilkan batuan berbentuk menara, kerucut, lembah dan gua. Bahkan beberapa gereja juga diukir dari benatuan, kota bawah tanah dan terowongan. 

Dan untuk mengetahui keunggulan Cappadocia, berikut 8 fakta Cappadocia yang menjadi impian Kinan di Layangan Putus.

1. Nama Cappadocia sudah ada sejak akhir abad ke-6 Sebelum  Masehi (SM)

Ternyata nama Cappadocia pertama kali dicatat oleh raja-raja pada abad ke-6 SM. Mereka adalah Raja Darius I dan Xerxes. Dan Cappadocia menjadi salah satu negara yang turut membentuk Kekaisaran Persia.

Penduduk setempat menyebutnya dengan Kapatuka atau yang berarti negara rendah dalam bahasa Luwian. Cappadocia juga dikenal sebagai tanah kuda yang baik oleh orang Iran.

Hingga hari ini penduduk setempat masih sangat menghargai kuda, tidak hanya sebagai hadiah kepada raja-raja di masanya. Kini pengunjung pun akan menikmati keliling kota dengan menunggangi kuda. 

Tufa, formasi bebatuan di Cappadocia/net

2. Terkenal dengan formasi bebatuan.

Sekitar 60 juta tahun lalu, serangkaian letusan gunung berapi mengalami letusan yang cukup besar yang mengakibatkan lanskap central Anatolia terganggu. Akan tetapi, dari kejadian tersebut hampir sepanjang mata memandang terlihat susunan batu besar yang berdiri dan menjadi penunjang lain keindahan alamnya.

Batuan itu sendiri terbentuk usai abu tebal memadat menjadi tufa. Mereka berubah menjadi cerobong menyerupai peri dengan tinggi sekitar 130 kaki. Batuan ini dapat dipastikan akan berubah akibat kikisan angin dan air pada abad berikutnya.

3. Kota bawah tanah dengan 200 gereja.

Di bawah permukaan cerobong peri, kita akan menemukan sebuah kota yang digunakan sebagai pemukiman. Dahulunya, terowongan ini digunakan umat kristen sebagai tempat berlindung dari bangsa Romawi.

Tidak hanya itu, kita juga bisa melihat ada sebanyak 200 gereja yang memiliki makna dan sejarah besar. Diketahui pula, beberapa bangunan tersebut berada hingga 8 tingkat di bawah tanah jauh ke dalam bumi.

Kota bawah tanah di Cappadocia/net

4. Terdapat museum yang terdaftar di Situs Warisan Dunia Unesco.

Selain dikenal dengan sejarah dan karakter bangunannya, Cappadocia ternyata juga memiliki sebuah bangunan tua lainnya yang tercatat sebagai salah satu warisan dunia.

Museum Terbuka Göreme memiliki beberapa kompleks keagamaan paling terkenal di daerah tersebut, yang terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan merupakan museum yang pertama di Turki sama dengan situs batu lainnya di Cappadocia.

5. Terdapat banyak gereja dan biara di Cappadocia.

Antara Abad 10 dan 11, Cappadocia menikmati periode kemewahan yang meningkatkan pembangunan gereja batu yang dipahat dan biara-biara. 

Sebagian besar gereja didekorasi dengan ornamen mahal. Ada sekitar 600 gereja dan diyakini masih ada lagi yang belum ditemukan. Berjalan melalui gereja, orang dapat mengagumi lukisan dinding yang indah yang mempertahankan warnanya.

6. Balon udara jadi pemandangan menawan

Balon udara sangat populer di Cappadocia. Wisatawan bisa naik salah satu balon ini di Göreme atau bahkan lebih, sebab ada sebanyak 100 lebih balon udara yang diterbangkan setiap pagi.

7. Sebuah desa kuno di Cappadocia masih berpenghuni

Desa Goreme adalah salah satu dari sedikit pemukiman di Cappadocia yang masih ditempati hingga saat ini. Ini juga merupakan area utama bagi wisatawan.

Desa ini dikenal sebagai Avcilar yang berarti pemburu. Itu juga disebut Maccan dan kemudian dikenal sebagai Goreme, nama yang digunakan hingga saat ini.

Goreme berarti orang tidak bisa melihat di sini. Nama itu tiba setelah orang-orang Kristen bersembunyi di gua-gua dari orang-orang Arab selama invasi.

Festival Balon di Cappadocia/net

8. Festival Cappadocia

Cappadocia bukan hanya tempat magis untuk lanskapnya, tetapi juga untuk festival musik. Festival termasuk musik oleh seniman lokal dan internasional, serta aneka makanan.

Festival ini berlangsung selama seminggu penuh dengan pertunjukan dari paduan suara dan orkestra. Festival ini diadakan pada bulan Juli di halaman tersembunyi dan gereja tua.

Ada juga festival Balon di bulan Juli yang merayakan tradisi balon udara.

Demikian, delapan fakta dan keindahan Cappadocia sebagai tempat impian Kinan dalam serial Layangan Putus yang viral di media sosial.