Verstappen Dituding Ambil Keuntungan Safety Car, FIA Tetap Sahkan Juara Dunia

Max Verstappen/net
Max Verstappen/net

Federasi Otomotif Internasional (FIA) menolak protes tim Mercedes GP memprotes terkait gelar juara dunia F1 2021 yang dicapai Max Verstappen. 


 Verstappen memenangi pertarungan sengit dengan Lewis Hamilton di F1 GP Abu Dhabi, Minggu (12/12) malam WIB. Kemenangan Verstappen membuat kubu Mercedes kesal dan geram. Berawal masuknya safety car di lap ke-52 karena insiden Nicholas Latifi, jadi momentum Verstappen untuk menyalip Hamilton.

Setelah safety car keluar, Verstappen yang punya set ban baru mampu merebut posisi terdepan dan mengunci gelar juara dunia pertama dalam kariernya.

Akibat ulah Verstappen, Mercedes protes lantaran mobil tidak boleh menyalip di belakang safety car. Tapi, Steward malah mengizinkan Verstappen untuk melewati empat mobil yang berada di depannya agar tetap berada di belakang Hamilton.

"Setiap mobil yang telah disalip pimpinan (balapan) akan diharuskan melewati mobil pada lead lap dan Safety Car" dan "setelah mobil terakhir yang disalip pimpinan (balapan), Safety Car akan kembali ke pit di akhir lap berikutnya," bunyi pasal Pasal 48.12 dalam aturan FIA.

Mengacu pada aturan tersebut, Mercedes beragumen bahwa Verstappen harus dibatalkan kemenangannya dan Hamilton berhak atas gelar juara. Sayangnya, protes tersebut ditolak FIA.

Menurut FIA, Direktur Balapan Michael Masi sudah mengizinkan Verstappen menyalip dan dianggap tidak mengambil keuntungan dari safety car. FIA sempat mengajak bos Mercedes Toto Wolf dan bos Red Bull Christian Horner bertemu.

"Dengan demikian, Protes ditolak," ujar pernyataan resmi FIA.

Alhasil, dengan kemenangan pembalap Red Bull, Lewis Hamilton gagal memenuhi hasratnya untuk melanjutkan rentetan empat tahun juara dunia F1.