Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 431,5 miliar Dolar AS atau setara Rp7.040 triliun (kurs Rp16.320 per USD) pada April 2025. Jumlah ini meningkat 8,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
- Utang RI Tembus 7.554 T, Jokowi Dianggap Khianati Perjuangan Soekarno
- Bangkrut karena Utang, LaNyalla Ingatkan Indonesia jangan Sampai Seperti Sri Lanka
- Utang Luar Negeri Indonesia Turun Menjadi USD415,1 miliar
Baca Juga
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa kenaikan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan ULN sektor publik, khususnya pemerintah.
“Posisi ULN pemerintah pada April 2025 mencapai 208,8 miliar Dolar AS, atau tumbuh 10,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 7,6 persen,” ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Senin (16/6/2025).
Ia menjelaskan, peningkatan ini dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan aliran modal asing yang masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Hal ini mencerminkan kepercayaan investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia yang dinilai tetap solid meskipun pasar keuangan global sedang mengalami ketidakpastian tinggi.
Menurut Ramdan, ULN pemerintah digunakan sebagai instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang diarahkan untuk belanja produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 22,3 persen dari total, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 18,7 persen, jasa pendidikan 16,4 persen, konstruksi 12 persen, serta transportasi dan pergudangan 8,7 persen,” rinci Ramdan.
Bank Indonesia mencatat bahwa hampir seluruh ULN pemerintah (99,9 persen) merupakan utang jangka panjang, yang dinilai membuat strukturnya tetap terjaga.
Sementara itu, ULN swasta mengalami penurunan tipis 0,6 persen (yoy), menjadi 194,8 miliar Dolar AS, lebih kecil dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1 persen.
Secara keseluruhan, BI menyebutkan struktur ULN Indonesia tetap sehat, tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3 persen pada April 2025 dari sebelumnya 30,6 persen.
"ULN Indonesia juga masih didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 85,1 persen dari total," ujar Ramdan.
- Utang RI Tembus 7.554 T, Jokowi Dianggap Khianati Perjuangan Soekarno
- Bangkrut karena Utang, LaNyalla Ingatkan Indonesia jangan Sampai Seperti Sri Lanka
- Utang Luar Negeri Indonesia Turun Menjadi USD415,1 miliar