Universitas Terbuka Palembang Gelar Workshop untuk Tingkatkan Kompetensi Pokjar SALUT

Universitas Terbuka Palembang menggelar workshop dengan tujuan meningkatkan kompetensi petugas Pokjar/Sentral Layanan Universitas Terbuka /ist
Universitas Terbuka Palembang menggelar workshop dengan tujuan meningkatkan kompetensi petugas Pokjar/Sentral Layanan Universitas Terbuka /ist

Universitas Terbuka Palembang menggelar workshop selama dua hari di Hotel Amaris dengan tujuan meningkatkan kompetensi petugas Pokjar/Sentral Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Palembang, Selasa (5/12). 


Workshop tersebut dihadiri oleh 73 petugas Pokjar SALUT dari  17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.

Direktur Universitas Terbuka Palembang, Dr. Meita Istianda, MSi, bersama dengan Ketua Pelaksana, Wahyu Apriadi, SKom, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan petugas dalam berbagai bidang. 

Termasuk marketing, registrasi mahasiswa, pembelajaran, ujian, hingga pelayanan mahasiswa sampai wisuda.

"Dalam pembelajaran, UT menerapkan kuliah online maupun tatap muka. Sistem UT fleksibel, kuliah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Untuk memberikan pelayanan yang baik dan terstandar kepada para mahasiswa, diperlukan penguasaan aplikasi," ungkap Dr. Meita Istianda.

Manager Pembelajaran dan Ujian, Triana Sri Gunarti, SE, MSi, menyoroti manfaat pelatihan ini dalam membantu Pokjar/SALUT mengatasi berbagai kendala, khususnya dalam memanfaatkan teknologi.

"Masing-masing Pokjar memiliki ICT, maka segala hal yang berkaitan dengan IT diharapkan dapat ditangani oleh masing-masing ICT Pokjar," terangnya.

Selain itu, kendala lain yang dihadapi oleh petugas Pokjar/SALUT adalah ketidakpahaman terhadap proses kegiatan di UT. Pelatihan dilakukan dengan menyamakan persepsi terlebih dahulu untuk memastikan pemahaman yang sejalan.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan tutorial, setiap dua bulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap masing-masing Pokjar. Harapannya, Pokjar dapat memfasilitasi dan melayani mahasiswa dengan baik melalui digitalisasi dan teknologi.

"Baik dalam proses pembelajaran, proses ujian, proses registrasi. Untuk itu, pelatihan ini dilakukan juga dengan menyamakan persepsi terlebih dahulu," pungkasnya.