Satu Anggota Reskrim Muratara yang Ditusuk Bandar Judi Kritis

Tiga polisi mengalami luka tusuk saat menangkap bandar judi di Muratara. (dok. Polisi)
Tiga polisi mengalami luka tusuk saat menangkap bandar judi di Muratara. (dok. Polisi)

Seorang anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Muratara Briptu Ilham saat ini dalam kondisi kritis setelah mengalami luka tusuk ketika menggerebek arena judi dadu kuncang, di dekat pasar malam Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan


Saat ini Briptu Ilham sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit AR Bunda Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.

Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Sofyan Hadi mengatakan, selain Briptu Ilham, dua anggotanya yang lain yakni Bripda Nandi dan Aiptu Kohar juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama karena menjadi korban penusukan oleh tersangka EP.

EP sendiri, merupakan seorang bandar judi dadu kuncang yang mencoba kabur saat akan ditangkap. Namun, ia melakukan perlawanan hingga melukai tiga polisi yang melakukan pengejaran. Akibatnya, EP pun dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki. Karena kondisi lukanya yang serius, EP dinyatakan tewas ketika dibawa ke rumah sakit.

“Untuk anggota yang dirawat ada tiga, semuanya di Rumah Sakit AR Bunda,”kata Sofyan.

Sofyan menerangkan, Briptu Ilham yang dalam kondisi kritis saat ini telah menjalani operasi karena luka tusuk itu mengenai bagian vitalnya. Ia pun kini sedang dalam proses pemulihan di rumah sakit.

“Sedangka dua anggota lagi yakni Bripda Nandi dan Aiptu Kohar masih observasi,”ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga anggota polisi mengalami luka tusuk ketika mencoba menangkap EP bandar judi dadu kuncang yang berada di dekat pasar malam Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, Senin (4/12).



Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, mereka berhasil menangkap dua pelaku yakni inisial SB (31), petani, warga Dusun 3, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Rupit ; dan RK (33), petani, warga Dusun 5 Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Rupit. 

Namun, ketika akan menangkap EP, ia pun melakukan perlawanan dan menyerang tiga polisi.