Universitas Palembang Jalin Kerjasama dengan AAI untuk Pendidikan Profesi Advokat

Universitas Palembang (Unpal) menjalin kerjasama strategis dengan Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Officium Nobile Sumatera Selatan/Foto: Denny Pratama
Universitas Palembang (Unpal) menjalin kerjasama strategis dengan Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Officium Nobile Sumatera Selatan/Foto: Denny Pratama

Universitas Palembang (Unpal) menjalin kerjasama strategis dengan Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Officium Nobile Sumatera Selatan dalam rangka mengenalkan Pendidikan Profesi Advokat (PPA) kepada mahasiswa sejak dini.


Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar di Aula Unpal, Jalan Darmapala, Kelurahan Bukit Besar, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Selasa (15/4/2025) siang.

Rektor Unpal, Ali Dahwir, menyambut baik kolaborasi tersebut dan menyebutnya sebagai langkah penting dalam mendukung implementasi tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

“Dengan adanya MoU ini, kami bisa melibatkan dosen sebagai tutor untuk penguatan wawasan hukum. Selain itu, dosen juga bisa bekerjasama dengan para advokat dalam riset dan pengabdian masyarakat,” jelas Ali Dahwir.

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa akan mendapatkan wawasan praktis terkait dunia hukum yang tak hanya bersumber dari teori di kelas, tetapi langsung dari praktisi yang terjun di lapangan.

Sementara itu, Ketua DPP AAI Officium Nobile, Palmer Situmorang, menyampaikan bahwa dunia advokat merupakan profesi yang mulia dan menjunjung tinggi kode etik serta kehormatan.

Menurutnya, pengenalan dunia profesi advokat sejak di bangku kuliah sangat penting untuk membekali mahasiswa hukum, terutama mereka yang berada di semester akhir.

“Mereka bisa mulai memahami dunia praktisi hukum secara langsung. Tidak hanya menjadi jaksa, hakim, atau polisi, lulusan hukum juga bisa menjadi advokat atau kepala bagian personalia di berbagai institusi,” ujar Palmer.

Ia menekankan, pendidikan moral akan menjadi fokus utama dalam program PPA ini, guna merespons penurunan kepercayaan publik terhadap praktik hukum belakangan ini.

“Kami ingin membentuk calon-calon advokat yang bermoral dan profesional agar bisa menjadi bagian dari solusi atas permasalahan hukum di tengah masyarakat,” tutup Palmer.