Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034 bukan hanya soal penyediaan energi, tetapi juga menjadi peluang emas bagi penciptaan lapangan kerja, khususnya bagi generasi muda Indonesia dalam sektor energi baru terbarukan (EBT).
- RUPTL PLN Terbit, Pintu Investasi Swasta di Energi Terbuka Lebar
- PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau, 76 Persen Kapasitas Tambahan dari Energi Terbarukan
- PLN Dukung RUPTL Terbaru untuk Kedaulatan Energi dan Lapangan Kerja
Baca Juga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL terbaru ini mampu menyerap sekitar 1,7 juta tenaga kerja, dengan dominasi besar berasal dari green jobs di sektor pembangkitan listrik berbasis energi bersih.
“Sebanyak 91 persen dari tenaga kerja yang terserap di sektor pembangkitan adalah green jobs. Ini adalah peluang besar agar anak-anak muda kita bisa aktif berkontribusi dalam transformasi energi nasional,” kata Bahlil pada konferensi pers di Jakarta.
Peluang kerja terbuka luas di berbagai jenis pembangkit listrik EBT, mulai dari tenaga surya yang memerlukan 348 ribu tenaga kerja, tenaga air mini hidro, tenaga bayu, panas bumi, hingga sistem penyimpanan energi baterai. PLN juga mencatat potensi penyerapan tenaga kerja di pembangkit biomassa, biogas, tenaga sampah, dan tenaga arus laut.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa proyek RUPTL tidak hanya menjamin keandalan pasokan listrik nasional dan mendukung target Net Zero Emissions, tetapi juga menjadi pendorong utama pembukaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk membuka peluang kerja yang tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas dan berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan industri hijau masa depan,” ujar Darmawan.
- RUPTL PLN Terbit, Pintu Investasi Swasta di Energi Terbuka Lebar
- ESG Risk Rating Turun, PLN Perkuat Tata Kelola Keberlanjutan di Tengah Tantangan Global
- PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau, 76 Persen Kapasitas Tambahan dari Energi Terbarukan