Tragis! Ketua RT di Muba Tewas Dibacok Saat Melerai Tawuran

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Tawuran antar pemuda pecah di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Peristiwa ini berujung tragis dengan tewasnya seorang Ketua RT yang berusaha membubarkan aksi tersebut.


Korban, Yusmeriyanto (41), Ketua RT 009 Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya, mengalami luka bacokan di bagian belakang kepala saat mencoba melerai tawuran. Ia sempat dilarikan ke RSUD Sekayu, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2025) pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran terjadi di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Desa Ulak Paceh Jaya. Sejumlah pemuda yang terlibat dalam aksi tersebut menggunakan senjata tajam dan saling serang di jalan raya.

Melihat kejadian itu, Yusmeriyanto berinisiatif turun tangan untuk membubarkan perkelahian. Namun, saat mencoba menenangkan situasi, ia justru diserang dari belakang dan terkena bacokan di kepala. Korban langsung tersungkur, sementara para pelaku tawuran melarikan diri setelah melihatnya terjatuh.

Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sekayu untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, akibat luka yang parah, ia akhirnya meninggal dunia keesokan paginya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Ulak Paceh Jaya, Dede, mengungkapkan bahwa tawuran antar pemuda di wilayah tersebut bukan pertama kali terjadi.

“Tawuran ini sudah sering terjadi, kurang lebih tiga sampai empat kali. Sebelumnya sudah beberapa kali dibubarkan oleh pihak kepolisian, tetapi selalu terulang kembali. Puncaknya semalam, ketika Pak RT mencoba membubarkan, ia malah menjadi korban,” ujar Dede.

Ia berharap para pelaku tawuran segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, ia meminta pihak kepolisian menelusuri penyebab seringnya terjadi tawuran agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Babat Toman, IPTU Lekat Haryanto SH MH, memastikan bahwa pihaknya telah bergerak cepat menangani kasus ini. Sebanyak tujuh orang pelaku tawuran telah diamankan di Polsek Babat Toman, beserta satu senjata tajam jenis samurai yang digunakan dalam aksi tersebut.

“Para pelaku yang diamankan rata-rata masih berusia 17 tahun. Saat ini, mereka masih dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam tawuran ini,” kata IPTU Lekat Haryanto.

Kapolsek juga menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah rawan tawuran guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Ia mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi tawuran.

Kematian tragis Yusmeriyanto menimbulkan duka mendalam di kalangan warga Desa Ulak Paceh Jaya. Banyak warga mengecam aksi brutal tersebut dan meminta aparat lebih tegas dalam menindak pelaku tawuran.

"Kami sangat berduka atas kepergian Pak RT. Beliau orang baik yang selalu peduli terhadap warga. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar seorang warga setempat.