Tradisi Masyarakat Muara Enim Rayakan Tahun Baru Islam, Kompak Masak 1.445 Lemang

Masyarakat Kampung Kembulau, Desa Kepur, Kecamatan Muara Enim antusias Melemang. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Masyarakat Kampung Kembulau, Desa Kepur, Kecamatan Muara Enim antusias Melemang. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Beragam cara dilakukan umat Islam dalam memperingati dan merayakan Tahun Baru Hijriah 1445 H. Seperti halnya yang dilakukan masyarakat Kampung Kembulau, Desa Kepur, Kecamatan Muara Enim. Mereka memasak 1.445 buah lemang bersama-sama, Sabtu (22/7).


Lemang sendiri merupakan olahan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. 

Gulungan daun pisang berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap saat masih hangat.

Makanan ini adalah salah satu makanan khas masyarakat Muara Enim yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang.  

Jumlah lemang yang dimasak disesuaikan dengan tahun hijriah. Hal itu sebagai bentuk syukur atas kejayaan Islam di muka bumi.

Sejak siang hari, masyarakat setempat secara gotong royong mengumpulkan bambu dari berbagai tempat, begitu juga meriahnya kekompakan warga dalam menyukseskan acara melemang malam itu, dari mulai anak kecil hingga dewasa.

Ketua panitia Melemang Kampung Kembulau, Beben mengatakan ada tiga varian lemang yang dibuat pada acara itu, yaitu lemang ketan murni, ketan pisang dan ketan teri.

Dirinya menyampaikan acara ini merupakan inisiatif dari warga untuk merayakan Tahun Baru Hijriah dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur, atas apa yang telah diraih dan dilalui selama ini

"Kami berharap acara melemang ini dapat mempererat tali silaturahmi di antara warga Kembulau dan menciptakan momen kebahagiaan bagi seluruh masyarakat," ujarnya.

Kepala Desa Kepur, Hasminudin mengungkapkan rasa bangga dan bahagia melihat semangat gotong royong warga dalam menyelenggarakan acara tersebut.

"Semoga semangat kebersamaan seperti ini terus terjaga dan menginspirasi kegiatan positif lainnya di desa kita," kata Kades Kepur.

Rangkaian acara pun berlanjut dengan tausiyah dari Ustaz Zulkarnain, yang memberikan ceramah mengenai makna Tahun Baru Hijriah dan pentingnya mempererat silaturahmi sesama umat.

Sementara itu, koordinator acara, Reza Ade Sanur mengapresiasi antusias warga dan semangat mereka dalam menyukseskan kegiatan di kampungnya, dirinya merasa bahagia dengan keadaan masyarakat yang terlihat guyub merayakan tahun baru hijriah 1445

Pada peringatan tahun baru Islam tahun depan, dirinya berinisiatif juga menggelar pawai obor. "Semoga tagline kegiatan 'rela miang demi melemang' dapat menggambarkan semangat kebersamaan kita semua," ungkap Reza.

Acara melemang Keluarga Besar Kembulau ini tidak hanya menjadi ajang perayaan Tahun Baru Hijriah, tetapi juga menyatukan hati masyarakat dalam semangat gotong royong dan kebersamaan.