TPD Amin Sumsel Sebut Quick Count Bukan Parameter Hasil Pemilu

Bendahara Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumsel, Mgs Syaiful Padli.  (ist/rmolsumsel.id)
Bendahara Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumsel, Mgs Syaiful Padli. (ist/rmolsumsel.id)

Hasil quick count yang menunjukkan keunggulan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat respons dari kubu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). 


Bendahara Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumsel, Mgs Syaiful Padli menyebut, hasil hitung cepat tersebut bukan sebagai penentu akhir. 

Menurutnya, hasil real count yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi penentu resmi hasil pemilihan. Hasil quick count hanya memengaruhi psikologis masyarakat dengan memberikan kesan bahwa itu adalah hasil akhir

"Quick count ini jangan dijadikan sebagai parameter. Ini kan bagian untuk mempengaruhi psikologis masyarakat seolah-olah memang itu adalah hasil akhir, tapi kita melihat hasil akhir nanti," ungkapnya.

Padli juga menegaskan, fokus saat ini adalah pada proses real count dan upaya memantau potensi kecurangan di beberapa daerah. Timnya berkomitmen untuk mengawal proses tersebut agar hasilnya benar-benar murni dan tidak terpengaruh oleh skenario tertentu.

"Kami kini fokus real count dan mengawal suara yang diperoleh," ujarnya. 

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumsel ini menekankan, quick count seharusnya tidak dijadikan parameter utama dalam menilai hasil akhir pemilihan. Padli menegaskan bahwa hasil yang resmi dan sah adalah hasil real count dari KPU. 

"Kita ingin hasil ini betul-betul murni, bukan skenario, dan jangan sampai dijadikan sebagai parameter quick count itu sekali lagi bukan parameter," tambahnya.