TNI AL Tangkap Kapal MT Strovlos yang Diduga Curi 300 Ribu Barel Minyak Mentah dari Kamboja

Kapal Tangker MT Strovlos berbendera Bahama/net
Kapal Tangker MT Strovlos berbendera Bahama/net

Sebuah kapal tanker berbendera Bahama, MT Strovolos, dilaporkan telah ditahan oleh TNI Angkatan Laut setelah muncul informasi dari Interpol terkait kasus pencurian hampir 300 ribu barel minyak mentah di Kamboja.


Insiden tersebut terjadi pada 27 Juli lalu, namun laporan baru dipublikasikan oleh TNI AL pada Rabu (25/8).

Menurut keterangan Panglima Koarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah, pihaknya menerima nota diplomatik red notice dari pemerintah Kamboja melalui kedutaan besarnya di Indonesia pada 24 Juli. Isinya adalah permohonan dukungan untuk menangkap MT Strovolos yang diduga telah mencuri 300 ribu barel minyak mentah dari Kamboja.

Kemudian TNI AL mengerahkan KRI John Lie-358 untuk mencegat MT Strovolos di dekat Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Kapal ditahan karena melakukan pelanggaran wilayah teritorial dengan mematikan automatic identification system (AIS).

Ketika itu, kapal disebut berlayar dari Thailand menuju Batam. Kapal juga melakukan lego jangkar tanpa izin di wilayah teritorial Indonesia.

Dari proses identifikasi, ditemukan 19 awak, di antaranya adalah 13 orang India, tiga orang Bangladesh, dan tiga orang Myanmar. Kapten kapal sendiri merupakan orang Myanmar.

Mereka ditahan dan dibawa ke pelabuhan di dekat Pulau Batam untuk penyelidikan.

"Kasusnya sudah diserahkan penyidik TNI AL ke Kejaksaan Batam," kata Arsyad, seperti dikutip AFP.

Kapten kapal saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan ancaman satu tahun penjara atau denda Rp 200 juta jika terbukti bersalah.

“Angkatan Laut tidak akan segan-segan menindak segala bentuk pelanggaran yang terjadi di perairan di wilayah hukum nasional Indonesia," tambah Arsyad.

Dari laporan AFP, MT Strovolus merupakan kapal yang disewa oleh perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Singapura, KrisEnergy. Perusahaan tersebut telah mengajukan likuidasi pada bulan Juni tetapi tidak dapat membayar awak kapal tanker.

“Perusahaan melaporkan kepada pemerintah kami bahwa kapal tanker itu mencuri minyak. Ada sekitar 290 ribu barel minyak mentah di atas kapal," ujar Direktur Jenderal Perminyakan di Kementerian Pertambangan dan Energi Kamboja, Cheap Suor.

Di sisi lain, Cheap juga menyebut pihak kapal mengatakan KrisEnergy telah berutang uang.