Upaya cepat Polri mengamankan M. Kece yang diduga melakukan penistaan agama diapresiasi BEM Nusantara. Penangkapan tersebut mencegah kegaduhan di kalangan masyarakat. Sehingga, isu sensitif tersebut tidak sampai membesar.
- Besok, Penyidik Periksa Irjen Napoleon Terkait Penganiayaan M Kece
- GNPF Ulama: Penganiayaan terhadap Penista Agama M.Kece Patut Disyukuri Umat Islam
- Surat Irjen Napoleon Bonaparte : Siapapun Boleh Hina Saya, Tapi Tidak terhadap Allahku
Baca Juga
“Isu SARA yang terjadi di Pilgub DKI 2017 lalu masih terekam jelas. Tentu penangkapan cepat ini patut diapresiasi,” kata Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga, Kamis (26/8).
Menurutnya, respons cepat Bareskrim Polri patut diapresiasi, karena jika M. Kece tetap dibiarkan bebas maka hal ini akan berpotensi memecah belah bangsa.
“Apa yang disampaikan oleh M. Kece dalam isi ceramahnya sangat menciderai nilai-nilai luhur Pancasila. Hal itulah yang berpotensi memecah-belah bangsa,” jelasnya.
Pada masa sulit seperti sekarang ini, seharusnya masyarakat bisa saling bahu-membahu membantu sesama dan saling menguatkan. Jangan sampai terdapat oknum yang berniat untuk memecah belah bangsa Indonesia.
Kasus M. Kece ini pun diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar bisa lebih bijak dalam bermedia sosial. “Dari kasus ini kita juga bisa belajar untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan sosial media,” pungkasnya.
- Besok, Penyidik Periksa Irjen Napoleon Terkait Penganiayaan M Kece
- GNPF Ulama: Penganiayaan terhadap Penista Agama M.Kece Patut Disyukuri Umat Islam
- Surat Irjen Napoleon Bonaparte : Siapapun Boleh Hina Saya, Tapi Tidak terhadap Allahku