Tingkatkan Produktivitas Pangan, Mentan Siapkan Lahan Potensial untuk Pemuda OKI 

Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi lahan pertanian di Ogan Komering Ilir/ist
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi lahan pertanian di Ogan Komering Ilir/ist

Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Andi Amran Sulaiman telah menganggarkan 50 Hektar lahan potenisal pertanian yang akan dikelola oleh pemuda di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan (Sumsel).


Hal itu guna percepatan pengembangan lahan rawa di Sumsel yang berpotensi untuk pertanian produksi pangan. 

Amran mengatakan, pengembangan lahan rawa tersebut dikelola melalui optimalisasi lahan yang diharapakan mampu meningkatkan proktivitas pangan. 

"Tolong bantu percepat proses penanaman. Nanti kita bantu pengadaan alat-alatnya, mulai dari combat, excavator, traktor dan lain-lain," kata Amran saat mengunjungi Desa Jukdadak Kecamatan Tanjung Lubuk, OKI, Selasa (14/11). 

Amran menginginkan, pertanian di OKI dikelola oleh pemuda-pemuda tani. Ia juga mengingatkan, nantinya tidak akan ada pihak yang mempersulit keinginan dan kinerja petani yang ingin menggarap lahan pertanian. 

"Semua akan kita permudah untuk petani yang ingin mengelola lahan itu. Semua punya negara, tidak boleh ada yang mengakui. Urusan keuntungan, nanti bisa dimusyawarahkan," ucap Amran. 

Menurutnya, dengan adanya optimalisasi lahan potensial, mampu mempercepat usia produksi tanam hingga panen. 

"Jadi, dalam satu tahun bisa tiga kali panen jika lahan pertanian mampu dioptimalkan," ujar Amran. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKI Sahrul Sobri mengatakan, Kabupaten OKI belum lama ini telah membentuk gerakan pemuda tani yang mana difungsikan untuk mengakomodir seluruh pemuda tani. 

Menurut Sahrul, dengan adanya ketua tani di tiap kecamatan mampu mengumpulkan petani muda yang produktif. 

"Tentu dengan adanya sarana yang diberikan pemerintah, akan dilakukan beberapa pelatihan terkait pertanian," ucap Sahrul. 

Sahrul menambahkan, dengan adanya pelatihan, pemuda tani di OKI akan lebih percaya diri dan optimis meningkatkan produksi pangaj di OKI. 

"Jangan sampai pemuda tani di OKI gagal paham soal teknologi pertanian, karena saat ini bertani juga harus ditunjang pengetahuan teknologi pertanian," tutupnya.