Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Heri Amalindo dan Popo Ali (HAPAL) menyebut wacana kotak kosong di Pilgub Sumsel hanya halusinasi.
- Pilkada 2020, Golkar Pastikan Kepala Daerah 95 Persen Kader Internal
- Masih 92,98 Persen Caleg Terpilih yang Serahkan LHKPN ke KPK
- Langgar Kode Etik Saat Seleksi PPK, Komisioner KPU Lahat dan Muba hanya Dikenakan Sanksi Teguran
Baca Juga
Pasalnya, saat ini partai-partai besar yang bercokol di DPRD Sumsel memiliki kader potensial untuk dimajukan pada kontestasi lima tahunan tersebut.
"Menurut pengamat, wacana kotak kosong itu halusinasi. Bagaimana mungkin partai-partai besar mendukung kotak kosong?" kata Tim Pemenangan Heri Amalindo-Popo Ali, Muhammad Nopriansyah, Senin (1/7).
Dia mengatakan, meskipun wacana kotak kosong terjadi di Pilgub Sumsel, belum tentu pasangan calon yang maju akan terpilih. Bisa saja kotak kosong mengalahkan pasangan calon tersebut. "Karena masyarakat bisa melihat dan menilai kualitas calon yang diajukan oleh partai," katanya.
Tim HAPAL sendiri mengklaim, pasangan tersebut mendapat dukungan dari lima partai politik yang memberikan total 35 kursi, melebihi syarat minimal 15 kursi.
Kelima partai yang mendukung HAPAL adalah PAN dengan 6 kursi, Hanura 1 kursi, PDIP 9 kursi, PKB 7 kursi, dan Golkar 12 kursi.
Menurutnya, program HAPAL, khususnya program berobat dan sekolah gratis, mendapat sambutan positif dari masyarakat Sumsel. "Ini yang kita harapkan sebagai entry point untuk mendukung HAPAL," tandasnya.
- Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub, Sebanyak 1,7 Juta Warga Sumsel Golput
- Amplop Politik dan Pilgub Sumsel 2024: Mengungkap Anomali Demokrasi dan Politik Lokal
- Rekapitulasi Suara Pilgub Sumsel Tingkat Provinsi Dijadwalkan 7-9 Desember