Aplikasi berbagi video pendek asal China, TikTok, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sebagian besar karyawan di divisi operasional dan pemasaran secara global.
- Sempat Merosot, Harga Emas Mantul Lagi Didorong Aksi Bargain-Hunting
- China Integrasikan AI dalam Kurikulum Pendidikan Nasional
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
Baca Juga
Mengutip CNN pada Kamis (23/5), PHK massal itu diperkirakan akan berdampak pada tim yang menangani dukungan pengguna (user support) dan komunikasi, serta konten dan pemasaran.
Tim operasi pengguna global TikTok dikabarkan akan dibubarkan sebagai bagian dari langkah tersebut.
Sementara karyawan yang tersisa akan didistribusikan ke tim safety, pemasaran konten, dan produk perusahaan.
Meski demikian, masih belum jelas berapa banyak karyawan TikTok yang mungkin akan kehilangan pekerjaan mereka karena PHK massal ini, karena TikTok masih belum menanggapi permintaan komentar.
Namun, berdasarkan sumber yang berbicara secara anonim, PHK tersebut tidak terkait dengan gejolak hukum dan politik yang dihadapi perusahaan mereka, khususnya di Amerika Serikat, yang menghadapi potensi pelarangan aplikasi TikTok secara nasional.
- Sempat Merosot, Harga Emas Mantul Lagi Didorong Aksi Bargain-Hunting
- China Integrasikan AI dalam Kurikulum Pendidikan Nasional
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen