Upaya Peninjauan Kembali (PK) Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko ke Mahkamah Agung untuk merebut Partai Demokrat adalah tindakan memalukan.
- Tunggu Dukungan Partai, Lia Anggraini Siap Maju Pilkada Muara Enim
- Suara Ketua DPRD Palembang Tembus 19.000, Demokrat Diprediksi Sumbang Dua Kursi dari Dapil VI
- 19 Tahun Tsunami Aceh, AHY dan SBY Ziarah Kuburan Massal Siron
Baca Juga
Pasalnya menurut Ketua Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, Moeldoko tidak pernah menjadi Kader Demokrat namun tiba-tiba ingin merebut partai karena haus kekuasaan.
"Sehingga langkah Moeldoko itu mendapat perlawanan keras dari seluruh kader Partai Demokrat," kata Mujiyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4).
Saat ini, lanjut Mujiyono, seluruh kader, fungsionaris, hingga simpatisan dan relawan Partai Demokrat tetap terus bergerak untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden 2024-2029.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu juga menegaskan, gangguan begal partai oleh Moeldoko Cs, akan dibersihkan oleh tim hukum Partai Demokrat.
“Kami, kader dan akar rumput Partai Demokrat semakin solid untuk meraih kemenangan bersama 2024. Mewujudkan perubahan dan perbaikan bersama Capres Anies Baswedan yang diusung melalui Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” tegasnya.
- Tunggu Dukungan Partai, Lia Anggraini Siap Maju Pilkada Muara Enim
- Usut Dugaan Gratifikasi Perkara KM 50 di MA, Pengacara 6 Laskar FPI Dukung KPK
- Sempat Mangkir, 2 Hakim Agung Kembali Dipanggil KPK