Tidak Ada PSBB III, Ini Penjelasan Pemkot Palembang

Meski masih tinggi angka sebaran Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) di wilayahnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tidak terpikir untuk melakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) lanjutan atau tahap III.


Pasalnya, ungkap Wakil Walikota Fitrianti Agustinda, hingga saat ini belum ada surat resmi dari provinsi berupa hasil analisa terkait sebaran Covid-19 di Kota Palembang.

"Angka penambahan sebaran kasus Covid-19 di Kota Palembang berdasarkan data masih cukup tinggi, bahkan dikatakan Palembang tidak pernah bergerak dari zona merah. Tapi hingga saat ini kami belum ada petunjuk dari Provinsu termasuk analisa dari mereka dan dari Dinkes Kota Palembang sudah memberikan surat berupa data dan meminta klarifikasi data, tapi belum ada balasan," ungkapnya.

Disampaikan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Palembang tidak pernah bergerak dari zona merah. Namun hasil diskusi bersama Walikota, tidak akan ada PSBB lanjutan di Kota Palembang.

"Kita lebih fokus pada penerapan penegakan disiplin protokol kesehatan. Berdasarkan perhitungan tim kita pun, Palembang ada di zona orange," tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang dr Fauziah Sisi mengatakan, pihaknya meminta klarifikasi ke Dinkes Provinsi Sumsel melalui tim ahli untuk melakukan sanding data.

"Kami sudah memberikan data kami, karena yang kita analisis berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan dari BNPB Pusat," katanya.

Kota Palembang melakukan perhitungan setiap dua pekan. Analisa selanjutnya jatuh pada 13 Juli mendatang. Berdasarkan perhitungan sebelumnya 1,9 atau Palembang berada di zona orange atau risiko sedang.

"Kami juga minta masukan dari provinsi sekarang sedang menunggu proses," teranngya.

Menurutnya, penambahan kasus saat ini belum terbentuk klaster baru. Sebelumnya seperti orang dari fasilitas kesehatan dan pasar.

"Saat ini hasil dari tracing dan testing hasil yang positif itu dari keluarga mereka sendiri," tandasnya.

Sementara itu berdasarkan data sebaran per 7 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif ada 1.564 atau bertambah 25 orang, sembuh 671 atau bertambah 33 orang dan meninggal dunia 78 atau bertambah lima orang.[ida]