Teror Buaya di Sungai Menang, Warga Diminta Waspada Saat ke Tambak

ilustrasi buaya. (net)
ilustrasi buaya. (net)

Teror buaya yang dialami warga Desa Bumi Pratama Mandira Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus berlanjut. Pasalnya, baru-baru ini daftar catatan warga diterkam buaya menjadi bertambah.


Herdiyansyah (44), seorang warga Desa Bumi Pratama Mandira Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel tewas diterkam di area kanal tambak udang miliknya. 

Peristiwa tersebut terjadi saat Herdiyansyah beraktivitas di sebuah kanal mempersiapkan panen udang di tambak miliknya pada Minggu (24/3), sekitar pukul 05.00 WIB. 

Menurut Camat Sungai Menang, Eka Mardia pencarian korban melibatkan perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat dan warga.

"Alhamdulillah korban ditemukan pukul 22.00 WIB sekitar 1 Km dari lokasi kejadian," kata Eka, Selasa (26/3). 

Eka menjelaskan, evakuasi korban menggunakan speedboat dan juga perahu sampan. Evakuasi korban juga disaksikan sejumlah warga. 

"Korban dikebumikan ke kampung halaman korban di Baturaja OKU," ujarnya. 

Mamat warga desa setempat mengatakan, saat itu Herdiyansyah bersama istrinya sedang menutup saluran elbow untuk menguras tambak. Tanpa diketahui korban, seekor buaya telah berada di kanal tersebut. 

"Istri korban berteriak minta tolong ke warga saat korban diterkam buaya," ujar Mamat. 

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadin) Perikanan OKI Ubaidillah mengatakan, sejauh ini pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari warga setempat. 

"Kami terus mengimbau warga untuk terus berhati-hati saat beraktivitas di kanal atau sungai tempat pembudidayaan atau tambak udang," katanya. 

Ubaidillah juga mengatakan, sungai di kawasan Desa Bumi Pratama Mandira merupakan habitat asli buaya muara atau buaya air payau. 

"Kalau ada penakaran di sana kami belum pernah tahu, namun disana memang tempat pembudidayaan udang, karena ada PT. Wahyuni Mandira," ungkapnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, M.Refly berjanji, pihaknya akan secepatnya mengambil langkah mengatasi permasalahan tersebut. 

"Tentunya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk BKSDA. Kami terus mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di kanal atau tambak milik mereka," pungkasnya.