Termasuk AHY, 4 Tokoh Ini Dinilai Layak Jadi Cawapres Anies Baswedan

Anies Baswedan/net
Anies Baswedan/net

Sosok yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) hingga saat ini belum ditentukan. Beberapa nama memang sudah mencuat ke publik. Tapi belum ada yang pasti bakal jadi pendamping Anies pada Pilpres 2024.


Di antara nama-nama tersebut coba dimunculkan oleh peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata. Setidaknya ada empat nama yang dianggap layak mendampingi Anies pada 2024.

"Ada empat nama yang mengemuka soal siapa yang layak mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/11).

Empat nama itu adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Keempat nama tersebut punya kekuatan masing-masing. Baik secara kualitatif maupun kuantitatif," kata Dian.

Jika Anies memilih Aher, lanjut akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, maka otomatis PKS langsung gerak cepat untuk mengawinkan pasangan tersebut. Bahkan, dalam beberapa minggu belakangan ini, spanduk dan baliho pasangan Anies-Aher sudah beredar di sejumlah tempat.

"Dari sisi elektoral, posisi Aher tidak terlihat siginifikan. Bahkan, di survei INSIS medio April, nama mantan Gubernur Jawa Barat itu tidak terlihat calon presiden versi masyarakat Jawa Barat," tutur Dian.

Namun dari sisi ideologi, jika memilih Aher, maka stigmatisasi terhadap Anies semakin kuat. Anies akan diframing terlalu ke kanan.

"Di mana stigma ini, akan menjadi batu sandungan lagi bagi dirinya," terang Dian.

Selanjutnya, jika Anies memilih AHY, maka otomatis Partai Demokrat langsung gaspol.

"Dari sisi elektoral, posisi AHY terlihat sangat siginifikan. Dalam sejumlah survei, AHY masuk tiga besar cawapres terkuat pada Pilpres 2024," papar Dian.

Kemudian jika memilih Andika, maka Panglima TNI yang sebentar lagi akan pensiun itu harus mampu meyakinkan PKS dan Partai Demokrat bahwa dirinya adalah cawapres terbaik untuk Anies.

"Keuntungan jika menggaet Andika maka setidaknya, Andika mampu mengkonsolidasi kekuatan TNI dalam pilpres mendatang," jelas Dian.

Sama halnya dengan Andika, Khofifah juga harus mampu meyakinkan PKS dan Demokrat bahwa dirinya adalah cawapres terbaik untuk Anies.

"Bahkan, bisa saja ia membawa PPP ke dalam kolisi tersebut. Mengingat ia punya kedekatan khusus dengan PPP. Pemilihan nama cawapres untuk Anies juga mempertimbangkan siapa kelak yang menjadi koboi Senayan jika Anies memilih cawapresnya di luar dari nama nonparpol," pungkas Dian.