Terjaring Razia, Pengamen di Lubuklinggau Ini Bikin Hati Petugas Terenyuh

Kasat Binmas Polres Lubuklinggau AKP Afrinaldi saat berbincang dengan M Alfarizi. (ist/rmolsumsel.id)
Kasat Binmas Polres Lubuklinggau AKP Afrinaldi saat berbincang dengan M Alfarizi. (ist/rmolsumsel.id)

Lantunan Surat Al-Kahfi yang keluar dari mulut seorang pengamen bernama Muhamad Alfarizi (17), saat razia yustisi membuat petugas gabungan dari kepolisian dan Sat Pol PP Lubuklinggau terenyuh.


Dibalik sosoknya yang urakan, pengamen yang biasa mangkal di Simpang Lampu Merah RCA Kota Lubuklinggau ini mampu melafazkan dengan baik 110 ayat dalam surat tersebut. Kasat Binmas Polres Lubuklinggau, AKP Afrinaldi yang memimpin jalannya razia tampak menyimak.  

"Saya pernah sekolah di pondok pesantren di daerah Curup, tapi tidak sampai selesai, hanya sampai kelas 3 SD," ujar Alfarizi, Rabu (8/1/2025). 

Meski tidak menyelesaikan pendidikannya di pesantren, ia mengaku masih menghafal banyak ayat-ayat Al-Qur'an, yang ia pelajari sejak kecil. 

Kasat Binmas Polres Lubuklinggau, AKP Afrinaldi, menjelaskan bahwa razia yustisi yang dilaksanakan oleh pihaknya bersama Pol PP tersebut dilakukan di dua titik, yakni Simpang Lampu Merah RCA dan Simpang Lampu Merah Kenanga. Razia dimulai pada pukul 13.00 WIB dan berhasil mengamankan lima orang, empat di antaranya pengamen dan satu pengemis.

"Ada lima orang yang diamankan dan dibawa ke Polres Lubuklinggau untuk didata, kemudian diserahkan ke Dinas Sosial. Orang tua mereka juga akan dipanggil untuk meminta mereka tidak kembali mengamen atau mengemis di jalan," kata Afrinaldi.

Razia ini bertujuan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara kendaraan yang melintas di lampu merah. Pihak kepolisian khawatir akan terjadi kecelakaan, terutama jika pengamen atau pengemis berada di tempat yang berpotensi membahayakan pengendara.

"Tujuan razia ini juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan akibat pengamen yang tiba-tiba berada di jalan," tambah Afrinaldi.

Selain itu, Kasat Binmas mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang diamankan adalah mereka yang tidak melanjutkan pendidikan dan mengaku mengamen serta mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu dari mereka bahkan merupakan pengemudi yang membersihkan kaca mobil yang lewat dan berasal dari Bengkulu.

Pihak berwenang juga berencana untuk memulangkan pengemis tersebut ke rumahnya di Bengkulu, dengan koordinasi antara Dinas Sosial Lubuklinggau dan pemerintah daerah Bengkulu.

"Semuanya akan kami panggil orang tuanya," tutup Afrinaldi.