Temukan Dugaan Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang, Dirkrimum PMJ: akan Dianalisa di Labfor Dulu

Kondisi ruangan penjara di Lapas Klas I Tangerang yang terbakar. (Ist/rmolsumsel.id)
Kondisi ruangan penjara di Lapas Klas I Tangerang yang terbakar. (Ist/rmolsumsel.id)

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan beberapa potongan kabel di lokasi yang berada di Blok C yang diduga menjadi titik awal api yang membakar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9) sekitar pukul 01.50 WIB.


Direktur Krimininal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat menegaskan, berbagai temuan di lapangan masih bersifat sementara dan bukan hasil akhir.

“Hasil temuan sementara belum dapat dipastikan namun diduga akibat hubungan arus pendek. Dari hasil olah TKP ada beberapa yang kami bawa antara lain kabel-kabel, beberapa alat listrik dan saluran instalasi,” kata Tubagus, Rabu (8/9).

Tubagus menyampaikan, hasil olah TKP sementara juga menemukan ada 1 titik yang diduga menjadi sumber titik api.

“Kemudian dari hasil TKP disimpulkan titik apinya satu. Api bersumber di satu titik dan kemudian terjadi di atas, di balik plafon. Plafonnya terbuat dari bahan triplek yang mudah terbakar,” terangnya.

Meski ada temuan-temuan dari lokasi yang diduga menjadi sumber api, Tubagus menyebut pihaknya belum memastikan penyebab kebakaran sampai tim Labfor selesai melakukan analisa.

“Pemeriksaan lebih lanjut terhadap hasil barang yang dikumpulkan itu akan dianalisa di Labfor secara laboratoris untuk menyatakan apakah itu merupakan sebab atau apakah itu merupakan akibat si kabel-kabel terbakar. Apa penyebabnya? Nah itu hasil dari Labfor setelah dilakukan pemeriksaan,” ujar Tubagus.

Sebanyak 41 orang Warga Binaan Permasyarakatan (WBT) atau narapidana meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, Rabu (8/9).

“Korban yang kami temukan yang selamat 81, yang meninggal 40 di tempat, satu meninggal saat on the way ke rumah sakit,” ucap Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly kepada wartawan saat mengunjungi TKP.