Tekan Inflasi, Pemkab PALI Ajak Masyarakat Budidaya Tanaman Pangan

Pemkab PALI mengajak masyarakat membudidayakan tanaman pangan sebagai salah satu cara menekan inflasi/ist.
Pemkab PALI mengajak masyarakat membudidayakan tanaman pangan sebagai salah satu cara menekan inflasi/ist.

Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus berupaya mengendalikan inflasi dengan berbagai cara. Salah satunya, mengajak masyarakat untuk membudidayakan tanaman pangan.


Ajakan itu disampaikan Wabup PALI Soemarjono saat melakukan panen jagung di halaman samping kantor Bupati, Jumat (27/1). Dirinya juga menjelaskan bahwa dengan menanam tanaman pangan bisa menekan inflasi yang saat ini sudah mulai terasa.

"Saat ini inflasi sudah mulai terasa, dimana harga sejumlah bahan pokok sudah mulai merangkak naik. Salah satu penyumbang inflasi adalah sayuran, seperti cabai serta jenis tanaman sayuran lainnya," ujar Wabup didampingi Sekda PALI Kartika Yanti saat memanen jagung. 

Dengan adanya keinginan masyarakat menanam tanaman pangan, Wabup berharap inflasi di kabupaten PALI khususnya bisa ditekan. 

"Kalau pasokan pangan mencukupi, mudah-mudahan harga stabil dan masyarakat bisa menekan pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya," imbuhnya.

Dalam membudidayakan tanaman pangan, Wabup mencontohkan halaman samping kantor Bupati yang sebelumnya hanya rumput dan semak belukar, setelah dikelola bisa menghasilkan. 

"Tidak harus ditanam di lahan luas, tapi kalau ada keinginan, pekarangan rumah pun bisa dijadikan lahan produktif. Contohnya saat ini, lahan tidak begitu luas, tetapi bisa menghasilkan jagung yang lumayan banyak," terangnya.

Dengan kegiatan panen jagung di halaman kantor Bupati, Wabup menginginkan menjadi motivasi masyarakat yang selama ini terpaku pada hasil perkebunan karet saja.

"Waktu luang setelah beraktivitas di kebun karet bisa dimanfaatkan dengan menanam tanaman pangan di lahan yang ada. Hasilnya, kalau seperti ini (hasil panen di halaman kantor bupati) selain dapat di konsumsi sendiri juga bisa menambah penghasilan keluarga," tutupnya.

Sementara itu, Ahmad Jhoni Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI menyebut bahwa memanfaatkan lahan perkantoran Bupati PALI sengaja dilakukan untuk memberi contoh masyarakat agar bisa meniru dan membuka lahan-lahan tidur yang masih banyak di sekitar pemukiman. 

"Lahan yang ditanami jagung ini sekitar 400 meter persegi. Saat menanam hanya butuh benih dua kemasan dan hasilnya sekitar 500 kilogram. Ini sudah membuktikan bahwa memanfaatkan lahan yang ada tidak rugi dan tidak menguras kantong serta tenaga. Jarak dari mulai tanam hingga panen sekitar 2 bulanan. Artinya kalau semua masyarakat PALI melakukan hal sama, harga bahan pangan akan stabil," jabar Ahmad Jhoni. 

Selain memberi contoh, Ahmad Jhoni juga telah mengajak desa-desa untuk menyiapkan lahan minimal setengah hektar untuk ditanami tanaman pangan.

"Kita juga menggerakkan PPL (Penyuluh Lapangan) agar mengajak masyarakat bercocok tanam. Serta setiap desa diharapkan menyiapkan lahan untuk budidaya tanaman pangan agar ke depan PALI terhindar dari inflasi dan krisis pangan," tutupnya.