Maskapai Penerbangan Australia Qantas memberikan penawaran menarik di tengah Pandemi Covid-19. Qantas membuat sebuah ide menarik. Qantas terbang tanpa tujuan selama tujuh jam agar orang dapat merasakan sensasi perjalanan.
- Aset Hakim Heru Hanindyo Diblokir Usai Jadi Tersangka Pencucian Uang
- Kasus Suap Ronald Tannur, Kejagung Periksa Panitera Pengganti PN Surabaya
- Gugatan KLHK Dikabulkan, PN Surabaya Hukum PT SS Bayar Rp48 Miliar Akibat Pencemaran Lingkungan
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Minggu (20/9/2020), ide bertajuk "Flying to Nowhere" tersebut dilakukan dengan pesawat Boeing 787 Dreamliner pada bulan depan. Nantinya, pesawat akan lepas landas dari Bandara Sydney pada 10 Oktober dan kembali lagi ke bandara yang sama tujuh jam kemudian.
Sebelumnya para penumpang akan diajak terbang melewati pantai New South Wales, melintasi perbatasan Queensland untuk terbang membelah Gold Coast dan melanjutkan perjalanan ke Great Barrier Reef.
Pesawat juga akan melakukan terbang dengan ketinggian rendah di Uluru dan Kata Tjunda, sebelum berada di atas Sydney Harbour dan Bondi Beach.
Qantas mengungkap, ada 134 kursi yang disediakan, meliputi kelas bisnis, premium, dan ekonomi. Harganya kisaran 787 AUD hingga 3.787 AUD. Juru Bicara Qantas menyebut, semua tiket tersebut habis terjual hanya dalam kurun waktu 10 menit.
"Ini mungkin penerbangan dengan penjualan tercepat dalam sejarah Qantas," kata CEO Qantas Alan Joyce.
"Orang-orang jelas merindukan perjalanan dan pengalaman terbang. Jika permintaan ada, kami pasti akan melakukan lebih banyak penerbangan wisata ini sementara kita semua menunggu perbatasan dibuka," sambungnya.[ida]
- Aset Hakim Heru Hanindyo Diblokir Usai Jadi Tersangka Pencucian Uang
- Kasus Suap Ronald Tannur, Kejagung Periksa Panitera Pengganti PN Surabaya
- Gugatan KLHK Dikabulkan, PN Surabaya Hukum PT SS Bayar Rp48 Miliar Akibat Pencemaran Lingkungan