Angka pervalensi stunting Kabupaten Muara Enim terus menunjukkan tren penurunan. Di 2019, angkanya mencapai 6,23 persen. Lalu di 2020 naik menjadi 7,50 persen dan di tahun lalu turun cukup signifikan menjadi 3,23 persen.
- Turunkan Angka Stunting, Muba Luncurkan 'Bunda AS'
- Pemkab PALI Fokus Kaji Strategi Penanganan Stunting untuk Generasi Lebih Sehat
- Turunkan Stunting Signifikan, Bupati OKI Berpeluang Raih SWK dari Presiden
Baca Juga
Melihat tren penurunan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim menargetkan dapat menjadi daerah bebas stunting di 2024. "Ada tren penurunan yang cukup signifikan. Sehingga kami menargetkan Muara Enim bisa menjadi daerah bebas stunting di 2024 mendatang. Kami optimis itu bisa tercapai," ujar Plh Bupati Muara Enim, Kurniawan saat kegiatan Rembuk Stunting di ruang rapat Pangripta Nusantara Bappeda Muara Enim, Selasa (21/6).
Dia mengatakan, adanya pertemuan Rembuk Stunting ini diharapkan setiap perangkat daerah, swasta, organisasi masyarakat dan organisasi profesi mempunyai komitmen yang sama dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Oleh itulah diperlukan adanya konvergensi dalam program atau kegiatan dan sumber pembiayaan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Muara Enim.
"Semuanya bisa terarah sehingga tujuan atau target kita tadi bisa terwujud," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, dr. Eni Zatila mengatakan upaya mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten/kota.
"Kita akan menyatukan data atau angka yang ada saat ini. Sehingga bisa didapat angka yang up to date saat ini," tandasnya. [
- Ngeluh Sakit, Pimpinan Transportir Batubara Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos
- Turunkan Angka Stunting, Muba Luncurkan 'Bunda AS'
- Masa Kerja Bawaslu Kabupaten/Kota di Sumsel Berakhir, Bawaslu Provinsi Segera Ambil Alih