Tambang di China Roboh, 10 Orang Tewas dan 7 Terluka

ilustrasi tambang di China. (ist/net)
ilustrasi tambang di China. (ist/net)

Sebanyak 10 orang tewas dan ntujuh terluka setelah sebuah tambang di Provinsi Gansu, barat laut China roboh, Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 11.15 malam waktu setempat.


"Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu," lapor penyiar CCTV yang dikelola negara.

Dikutip dari Kantor Berita RMOL.id yang dilansir dari Reuters, tambang batu bara di China termasuk di antara yang paling mematikan di seluruh dunia.

Pada Maret, insiden serupa pernah terjadi di Provinsi Guizhou, barat daya China. Runtuhnya tambang tersebut sedikitnya menjebak 14 pekerja yang dilaporkan tewas saat operasi penyelamatan selama 10 hari tersebut.

Industri pertambangan China telah diatur oleh hukum lokal dan internasional, namun peraturan tersebut sering diabaikan oleh China.

Regulator telah memerintahkan penutupan tambang di Yulin pada Maret, setelah diketahui bahwa izin operasi tambang tersebut telah habis masa berlakunya sekitar tiga bulan sebelumnya.

Menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), China sedang meningkatkan produksi sejak awal Juli karena gelombang panas yang tinggi membuat konsumen meningkatkan penggunaan AC.

Sementara peningkatan konsumsi energi dapat membebani jaringan listrik nasional di China yang mencapai titik tertingginya sepanjang pertengahan Juli ini.