Tak Sekadar Mencari Pengganti Ishak Mekki, Musda Demokrat Sumsel jadi Ujian Eksistensi

Ishak Mekki. (net)
Ishak Mekki. (net)

Musda DPD Partai Demokrat Sumsel yang akan digelar Selasa (30/11) mendatang akan jadi ujian eksistensi partai berlambang mercy ini ditengah dinamika politik Sumsel saat ini. 


Pengamat Bagindo Togar menilai, dalam musda tersebut, Partai Demokrat Sumsel secara keseluruhan harus mampu merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan kedepan. 

Tentunya strategi tersebut, harus pula mampu diimplementasikan untuk menghadapi tantangan juga peluang dalam pemilu 2024. 

"Tantangan saat ini dan kedepan akan lebih kompleks, sehingga jangan terlalu berlebihan (menghabiskan energi) untuk memilih pengurus baru," ujar Togar. 

Secara tersirat ia menyinggung proses pemilihan ketua di sejumlah partai yang cenderung mempertontonkan pertarungan antar kubu di internal partai. 

Sosok pemimpin partai yang akan terpilih menggantikan Ishak Mekki yang telah dua periode menaungi Demokrat Sumsel nanti, lanjut Togar, haruslah memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri partai sebagai satu bagian. 

"Partai Demokrat memiliki penurunan kursi di DPRD Sumsel dalam beberapa kali Pilkada ke belakang. Ini sepatutnya menjadi pertimbangan, sekaligus pelajaran penting bagi pemimpin partai kedepan di tengah dinamika yang ada," jelasnya. 

Apalagi dengan munculnya empat nama calon yang akan maju menjadi ketua umum DPD Partai Demokrat Sumsel saat ini, Togar menilai kader terbaiklah yang harus dipilih oleh 19 pemilik Suara (17 kabupaten kota, 1 DPD, 1 DPP) itu. 

"Di masa kekinian, partai harus pula punya konsep dalam manajemen organisasi politik yang modern, cerdas dan mampu merespon efektif tuntutan maupun aspirasi publik," katanya. 

Seiring prasyarat umum, yakni kader yang memiliki karakter, moralitas, loyalitas dan militansi terhadap perjuangan partai serta memiliki intelektualitas sebagai satu paket yang harus dimiliki seorang pimpinan partai.