Tak Sampai Adu Penalti, Indonesia dan Singapura Optimis Pertempuran Selesai di Waktu Normal

Bek Indonesia Elkan Baggott berupaya menghentikan pergerakan striker Singapura Ikhsan Fandi di leg 1 semifinal Piala AFF Suzuki 2020 di National Stadium, Rabu malam (22/12). (AFF Suzuki Cup 2020/rmolsumsel.id)
Bek Indonesia Elkan Baggott berupaya menghentikan pergerakan striker Singapura Ikhsan Fandi di leg 1 semifinal Piala AFF Suzuki 2020 di National Stadium, Rabu malam (22/12). (AFF Suzuki Cup 2020/rmolsumsel.id)

Indonesia akan kembali bertemu Singapura di leg 2 semifinal Piala AFF Suzuki 2020, Sabtu malam (25/12). Bermain imbang 1-1 di leg 1, kedua tim optimis penentuan tim yang melaju ke final selesai dalam 90 menit.


Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan, meski memprediksi pertandingan akan kembali berjalan ketat dan terbuka kemungkinan adu penalti, namun fokus Garuda menyelesaikan laga dalam waktu normal.

“Saya bahkan tidak berpikir untuk sampai ke babak adu penalti. Kami ingin menyelesaikan pertandingan sebelum itu. Tentu saja ada kemungkinan (adu penalti), tetapi itu sama sekali tidak ada dalam rencana saya," ujar pelatih asal Korea Selatan itu pada pre-match press conference, Jumat (24/12).

Alternatif strategi Shin Tae-yong di leg 2 mendapat tambahan amunisi dengan kembalinya pemian sayap lincah Ramai Rumakiek dari skorsing. Bahkan pemain kelahiran Jayapura itu tidak sabar diturunkan untuk bahu membahu dengan pemain lainnya untuk memastikan tiket final.

“Saya tidak tersedia untuk leg pertama, tetapi saya berharap mendapatkan kesempatan untuk bermain besok. Para pemain tidak lelah sama sekali. Kami bersemangat untuk pertandingan besok dan pelatih Shin telah memberi kami rencana yang bagus sehingga kami yakin bisa sukses,” tuturnya.

Singapura tak kalah optimis dari Indonesia. Ikhsan Fandi dkk ingin mewujudkan final pertama mereka sejak 2012.

Seperti halnya Shin Tae-yong, juru taktik Singapura, Tatsuma Yoshida juga memberikan tantangan bagi timnya untuk menyelesaikan pertempuran sebelum babak adu penalti.

“Saya tidak punya rencana untuk adu penalti dan saya ingin menyelesaikannya dalam waktu 90 menit. Meski demikian perpanjangan waktu dan penalti menjadi opsi yang cukup terbuka,” ucap Tatsuma Yoshida.

Pelatih asal Jepang itu juga menyinggung tentang jeda antarpertandingan yang sangat singkat.

“Ini akan menjadi pertandingan yang sulit, kami tidak dapat meningkatkan level keterampilan atau level taktis kami dalam waktu sesingkat itu. Tetapi kami dapat meningkatkan semangat dan motivasi tim kami dan saya selalu percaya dan percaya pada tim saya,” katanya.

“Manajer tim saya terus-menerus mengatakan Natal, Natal, Natal karena kami akan bermain pada hari Natal. Meski bosan mendengarnya, tetapi saya ingin memberikan hadiah Natal kepada semua penggemar Singapura dan untuk sepak bola Singapura,” tukas Tatsuma Yoshida.