Indonesia Nyaris Tersingkir, Ketum PSSI: Jantung Saya Mau Copot

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat nonton bareng semifinal leg kedua Indonesia versus Singapura di kediamannya, Sabtu malam (25/12). (PSSI/rmolsumsel.id)
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat nonton bareng semifinal leg kedua Indonesia versus Singapura di kediamannya, Sabtu malam (25/12). (PSSI/rmolsumsel.id)

Semifinal leg kedua Indonesia versus Singapura, Sabtu malam (25/12), berlangsung seru dan menegangkan. Meski akhirnya menuntaskan perlawanan tuan rumah dengan skor 4-2, namun Indonesia nyaris saja tersingkir dari Piala AFF Suzuki 2020.


Momen menegangkan itu tiba di menit 89 saat kedudukan sama kuat 2-2. Wasit Kassem Matar Al-Hatmi asal Oman menunjuk titik penalti usai Pratama Arhan menjatuhkan Shawal Anuar di kotak penalti.

Hal ini membuat Pratama Arhan sangat terpukul. Sebab dua menit sebelumnya, bek kiri tersebut baru saja mencetak gol penyeimbang kedudukan.

Jika eksekusi penalti berhasil, kemungkinan Indonesia tersingkir sangat besar. Beruntung, Faris Ramli yang maju sebagai algojo gagal menjalankan tugasnya. Bola sepakan Faris berhasil diblok kiper Indonesia, Nadeo Argawinata.   

“Jantung saya mau copot. Ketika kedudukan 2-2 dan Singapura mendapat penalti. Paten penyelamatan Nadeo Arga Winata. Seru dan menegangkan. Skor saling susul. Selamat bagi semua pemain yang tampil apik sepanjang dua kali semifinal ini,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Sabtu malam (25/12).

Dalam laga itu, empat gol tim asuhan Shin Tae-yong dilesakkan Ezra Walian (menit 11), Pratama Arhan (87), gol bunuh diri Shawal Anuar (91), dan Egi Maulana (105+2).

Sedangkan dua gol Singapura dicetak Song Ui-young (45+4) dan Shahdan Sulaiman (74).

Menang 4-2, secara agregat Indonesia unggul 5-3 atas Singapura dan berhak atas tiket final. Indonesia akan menantang Vietnam atau Thailand di final pada 29 Desember dan 1 Januari 2022.

“Pesan saya. Tuntaskan dua laga di babak final dengan kemenangan. Thailand atau Vietnam lawan kita di final tidak ada masalah. Yang penting tetap fokus dan jangan lengah, kita pasti bisa,” ucap Iriawan.

Final Piala AFF Suzuki 2020 ini merupakan final keenam Indonesia setelah tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Sayangnya dari lima final itu, Indonesia belum sekalipun membawa gelar juara.

“Kita terakhir menjadi kampiun di ASEAN pada 1991. Itu pun pada pentas SEA Games. Dengan materi pemain dan pelatih yang mumpuni, saatnya kita menjadi yang terbaik,” pungkas Iriawan.